Mohon tunggu...
Achi Hartoyo
Achi Hartoyo Mohon Tunggu... Editor - https://achihartoyo.com/

https://achihartoyo.com/

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pilihan Favorit Developer, Ini Solusi yang Ditawarkan Red Hat untuk Digitalisasi Industri

30 Agustus 2021   17:29 Diperbarui: 31 Agustus 2021   09:15 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, era digital bukanlah perkara masa depan. Digitalisasi merupakan sebuah realita yang ada di depan mata. Disrupsi teknologi digital telah membuat banyak perusahaan melakukan transformasi agar mampu bersaing.

Salah satu upaya yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan mengubah sistem kerja yang dulunya dilakukan secara manual, menjadi berbasis teknologi. Beragam cara perlu diupayakan agar perusahaan mampu menerapkan kemajuan teknologi dan berubah ke arah digital. Termasuk dalam melakukan strategi inovasi bisnis. Semuanya untuk tujuan efektivitas dan efisiensi. Baik untuk industri konvensional maupun industri pengembangan aplikasinya sendiri.

Pengembangan produk yang efektif dan efisien bagi industri pengembangan aplikasi, teknologi digital, dan industri lainnya, tetap memerlukan peran berbagai pihak. Dibutuhkan upaya dan sinergi dengan pihak lain untuk mendorong semua kebutuhan bisnis yang sangat dinamis tersebut. Semuanya tidak perlu dilakukan secara mandiri.

Bagaimanapun, kebutuhan bersinergi adalah kewajiban dasar yang harus dilakukan jika sebuah perusahaan ingin berkembang dan tidak ingin ketinggalan zaman. Kerja sama yang baik antara pengembang (developer) dengan pihak operator adalah kunci. Tidak bisa ditawar lagi.

Pengembang dan operator, masing-masing memiliki fokus bisnis yang berbeda. Jangan sampai bercampur. Hal ini dimaksudkan agar fokus perusahaan tidak terbelah dan target bisa dicapai dengan maksimal. Karenanya, muncul istilah DevOps yang merupakan penerapan otomatis untuk tim operation dan tim developer dalam melakukan proses build, test, dan release software dengan lebih efektif dan efisien.

Kehadiran Red Hat untuk Developer

Red Hat merupakan perusahaan perangkat lunak (software) yang menyediakan sistem berbasis open source. Red Hat hadir sebagai platform yang menawarkan paket teknologi lengkap bagi perusahaan skala enterprise yang membuat beban kerja pada perangkat mobile terintegrasi dengan IT.

Red Hat sendiri telah mengenalkan beragam fasilitas mobile dengan dukungan infrastruktur virtual, cloud, dan container. Berikut ini beberapa produk andalan Red Hat yang dihadirkan untuk para developer:

Red Hat Storage (RHS), menjadi software penyimpanan scale-out network-attached yang aman.

Red Hat Ansible, konfigurasi manajemen IT yang memudahkan pencatatan semua proses konfigurasi pada server.

Red Hat Atomic Host, anak perusahaan Red Hat Enterprise Linux.

Red Hat Enterprise Linux (RHEL), ditribusi operasi Linux untuk pasar bisnis.

Red Hat OpenStackt Platform, distribusi software OpenStack open source untuk pengelolaan sumber daya komputasi, penyimpanan, dan jaringan di bawah cloud publik dan pribadi.

Red Hat Package Manager, merupakan program yang berfungsi untuk menginstal, menghapus, atau pun mengelola paket perangkat lunak di Linux.

Red Hat Satellite, alat manajemen IT yang berguna untuk memantau dan mengelola lingkungan Red Hat Enterprise Linux.

Mengenal Red Hat dan Teknologinya

Kehadiran Red Hat di era yang menuntut semua serba cepat dan praktis saat ini, mampu mendorong kinerja developer menjadi lebih efektif dan efisien. Aplikasi yang awalnya memerlukan waktu produksi selama tiga atau empat bulan, kini bisa dipersingkat tanpa mengurangi nilai kualitasnya. Problem yang kerap muncul dan menjadi keluhan pun, akhirnya mampu ditangani oleh Red Hat. Terlebih, saat ini Red Hat membawa platform baru: Kubernetes.

Red Hat juga telah menyediakan software kontainerisasi yang mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja, yakni Red Hat Openshift Container Platform yang merupakan salah satu distribusi Kubernetes. Red Hat juga memiliki kemampuan yang sangat mumpuni dalam mengatasi berbagai masalah di Enterprise Software. Tidak salah jika software ini menjadi salah satu software server pilihan yang perlu dipertimbangkan dalam dunia komputerisasi.

Apa Saja Fitur-Fitur Red Hat Openshift Platform?

Self Service Platform

Fitur ini memungkinkan para pengembang atau developer untuk dapat menciptakan sebuah aplikasi langsung dari alat digital  yang sering mereka gunakan. Pihak operator pun dimudahkan dalam menjalankan aplikasi tersebut dengan lebih efektif dan efisien secara mandiri.

Container Based

Fitur satu ini akan membuat aplikasi yang mampu menjalankan dan menyebarkan sistem microservices. Fitur ini memudahkan pengguna menemukan database sesuai riwayat penggunaan.

Polygot, Multi Language Support

Dengan fitur ini, pengembang dapat mengoperasikan beragam aplikasi dengan berbagai bahasa pemrograman, serta database dan wilayah kerja pada sebuah platform, sehingga memungkinkan pengguna untuk lebih mudah memanfaatkan ekosistem berbasis yang docker.

Automation

Melalui fitur ini, pengembang tidak lagi direpotkan dalam mengintegrasikan aplikasi dengan sistem Kubernetes. Semua akan dijalankan secara otomatis oleh Openshift dari Red Hat.

Multiple Interaction Model

Fitur ini memudahkan pengembang untuk membuat dan mengelola aplikasi dengan berbagai kegunaan dan model interaksi seperti command line tools, multi device web console, atau eclipse dan tentunya dapat menyatu otomatis dengan JBoss Developer Studio.

Selain beragam fitur di atas, Red Hat juga menghadirkan KubNativeDev Tech Talk Series yang terdiri dari beberapa kelas mulai dari Best Practice for Developing Kubernetes Native Application, Kubernetes Java for Spring Developer, Enhance your microservice application on Kubernetes with Event Driven Architecture, dan Secure Kubernetes Native Application by OpensID with Keycloak.

KubNativeDev Tech Talk Series
KubNativeDev Tech Talk Series

Bagi yang tertarik dan ingin bergabung dengan KubNativeDev Tech Talk Series Red Hat, bisa langsung cek info lengkap dan ketersediaan kelasnya di sini.

Alasan Memilih Red Hat

Foto Dok. Red Hat Indonesia
Foto Dok. Red Hat Indonesia

Jalan kerja developer memang tidak mudah. Ada banyak tantangan dan tugas ketika harus mengembangkan sebuah teknologi aplikasi sehingga mampu bersaing dengan aplikasi lain dan dapat melakukan promosi dengan cepat. Platform berbasis kontainer dari Red Hat akan mempermudah pengerjaan para developer step by step.

Digitalisasi membuat Red Hat menjadi pilihan utama sebagai penyedia open source. Selain satu keunggulan di atas, setidaknya ada 4 alasan untuk memilih Red Hat. Berikut ini di antaranya:

Anti Ribet

Red Hat dilengkapi fitur Graphical User Interface sehingga mudah diinstal pada komputer atau PC. Selesai melakukan instalasi, tidak ada yang perlu diutak-atik lagi.

Alat yang Fleksibel

Red Hat memudahkan pengguna karena menyediakan aplikasi pemograman terbuka sehingga menjadi solusi bagi siapa pun. Bahkan, untuk perusahaan yang memiliki keterbatasan teknologi dalam mendesain pemograman.

Aman

Salah satu produk unggulan Red Hat adalah Red Hat Enterprise Linux karena menjadi produk rekayasa yang aman dan telah mendapat sertifikasi keamanan tingkat dunia.

Perlindungan Hukum

Apabila terjadi klaim karena penggunaan yang disengketakan berkaitan dengan Red Hat Enterprise Linux atau produk Red Hat lain, maka perusahaan bisa memberikan perlindungan hukum.

Red Hat sebagai Solusi bagi Developer dan Industri

Red Hat menjadi salah satu sistem operasi populer yang digunakan oleh perusahaan untuk urusan komputer server. Red Hat menghadirkan pengalaman Linux Enterprise tunggal untuk memenuhi kebutuhan teknologi pada perusahaan yang sedang berkembang. Red Hat mampu menghadirkan Application Streams dengan dukungan bahasa, kerangka kerja, dan tools pengembang yang selalu update. 

Red Hat menyediakan kemampuan mobile meliputi keamanan, koneksi sistem back-end yang dapat digunakan kembali, dan pengembangan aplikasi yang bersifat kolaboratif. Berikut ini peningkatan fitur Red Hat Enterprise yang ditawarkan untuk developer dengan jaminan stabilitas dan keandalan lebih tinggi di lingkungan database.

Mendorong Lahirnya Aplikasi Modern

Mengikuti perkembangan bisnis berbasis teknologi, perusahaan dituntut untuk memanfaatkan AI hingga Internet-of-Things (IoT) guna menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan Red Hat berbagai pekerjaan dapat ditunjang karena memiliki basis kode yang diperkuat dan teruji mendukung penggunaan teknologi baru.

Melahirkan Peluang Baru

Red Hat dapat mengoptimasi berbagai pekerjaan kompleks dalam mengelola dan mengonfigurasi Linux dalam proses produksi aplikasi untuk mengurangi kesalahan manusia yang sering menjadi penyebab kesalahan konfigurasi.

Red Hat telah diakui dapat membantu perusahaan di seluruh dunia dalam menjawab kebutuhan IT di era cloud. Red Hat siap mendukung berbagai workload dan aktivitas operasional perusahaan dalam menjajaki era digital dengan lebih efektif dan efisien.

Bersinergi dengan Red Hat adalah Solusi bagi Semuanya

Jika dulu ilmu coding harus duduk di bangku kuliah atau mengikuti pelatihan/kursus yang cukup lama. Saat ini, para developer dimudahkan untuk mempelajari dengan praktis dan cepat dari mana saja dan kapan saja. Dengan kehadiran teknologi Red Hat Openshift Container, tidak hanya perusahaan besar saja yang terbantu. Industri mikro seperti UMKM, individu, hingga siswa yang baru memulai pun dapat mulai belajar dan langsung berkarya.

Tidak dapat dimungkiri, saat ini dunia industri terus bergerak cepat ke arah digitalisasi. Mau tidak mau, suka tidak suka SDM yang ada dituntut untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang ini. Diharapkan Openshift milik Red Hat dapat menaungi semua orang dapat menciptakan aplikasi bisnis berbasis digital baru dengan teknologi yang mampu bersaing.

Untuk para developer, saat ini banyak fitur ROCP yang bisa dimanfaatkan seperti proses CI/CD (Continuous Integration & Continuous Deployment) dan SCM (Source Control Management) di mana setiap aplikasi yang berjalan akan disimpan dalam sebuah kontainer berbasis docker, sehingga proses penerapan (deployment) lebih cepat dan efisien, karena pengembang tidak perlu mempertimbangkan proses instalasi sistem operasi, layanan server, dan komponen lainnya. Untuk operator, mereka dapat menjalankan perangkat otomatis untuk mengoperasikan aplikasi dengan teknologi Openshift dari RedHat.

Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun