Mohon tunggu...
Achi Hartoyo
Achi Hartoyo Mohon Tunggu... Editor - https://achihartoyo.com/

https://achihartoyo.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prosa Sunyi untukmu Puanku

14 Juni 2018   01:48 Diperbarui: 14 Juni 2018   02:09 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puanku, jarak diantara kita begitu dekat, bagaikan Kamaratih dan Kamajaya. Bagaikan Loro-Blonyo, bagaikan Mimi dan Mintuno.
Namun puanku, minyak dan air takkan pernah bisa menyatu, hanya bisa bersisian, biarlah itu tugas sang waktu.

Puanku, kujaga engkau seperti api dalam sekam. Semoga tak menghanguskan dan memusnahkan.
Aku takut baraku tersiram hujan. Meskipun nyalanya tak pernah sempurna.  Kejap-kejap sang waktu seolah begitu cepat berlalu. Sungguh aku tak  ingin padam hanya karena diam. Sungguh apa yang ingin kusimpan, takkan  pernah ingin kuenyahkan.

Wahai puanku, seribu juta kali pun engkau tahu. Minyak dan air takkan  bisa bersatu, kugelintirkan gabah dalam nyiru, seperti itu rinduku  beradu, biarlah aku dan Tuhan yang tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun