Kita tahu kalau virus, bakteri, bisa kita lawan dengan menanamkan pola hidup bersih dan sehat. Bukan hanya penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, bahkan penyakit degeneratif pun bisa kita cegah dengan hidup dan berperilaku bersih dan sehat.
Andaikan kita sadar sejak kita mendapatkan pendidikan di sekolah, menerapkannya bahkan mengajarkan PHBS kepada keluarga dan teman-teman kita.
Andaikan setelah wabah menimpa sebelum kedatangan Covid-19 kita sadar dan menerapkan PHBS dan mengajak keluarga dan sahabat kita menerapkannya.
Andaikan saat kemunculan Virus Corona di China kita tersadar akan pentingnya PHBS.
Andaikan saat kemunculan Covid-19 ri Wuhan kita bukan hanya menonton dan tetap menghiraukan PHBS.
Andaikan, andaikan dan andaikan, apakah Virus ini akan tetap berkembang sampai sekarang?
Adanya kebijakan Physical Distancing, lockdown dan lumpuhnya perekonomian dunia 2020 ini bukan karena Covid-19, akan tetapi karena kita, manusia yang meremehkan mereka yang tak kasat mata, meremehkan pentingnya PHBS, pentingnya menjaga kesehatan, dan pentingnya bersyukur.
Nasi sudah menjadi bubur, yang tak kasat mata sudah menguasai perekonomian dunia tanpa memiliki niat tersebut. Mereka hanya ingin beregenerasi tanpa tahu merugikan kita.
Yang bisa kita lakukan bukanlah menyalahkan Covid-19 ataupun teman kita. Tak ada kata terlambat untuk berubah, mari terapkan PHBS dan ikuti kebijakan.
Yang merasa tidak sehat baik secara fisik ataupun mental jangan merasa besar, segera kerumah sakit. Jangan takut diisolasi, Covid-19 cepat sembuhnya asalkan segera mendapat penanganan yang sesuai. Bersyukurlah bukan TBC yang menyerang, tidak perlu 6 bualng untuk pengobatan. Bukan HIV yang masuk tidak akan menyerang kekebalan kita.
Physical Distancing, lockdown mungkin memang membuat perekonomian lemah, membuat kita takut akan hari esok. Tetapi, semakin kita patuh dengan kebijakan, semakin cepat pula pemutusan perkembangan Covid-19, dan semakin cepat kebijakan ini berakhir.Â