Assalamu'alaikum halo semua, bagaimana kabarnya? sehat dan bahagia kan? semoga para pembaca selalu dalam keadaan sehat dan berbahagia. Kita bertemu lagi di Catatan Perjalanan Achfri, kali ini saya akan membahas tentang konsep wisata yang sedang naik daun yaitu Desa Wisata, penasaran kan? yuk kita simak.Â
Desa merupakan perkumpulan suatu masyarakat yang diatur dalam hukum dan memiliki wilayah berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa, masyarakat desa umumnya memilik pekerjaan yang homogen misalnya petani, peternak, dan pengrajin kemudian suatu desa juga mampu berinteraksi dengan desa lainnya dalam hal perdagangan misalnya, Â berdasarkan data dari BPS Â desa yang ada di Indonesia berjumlah sebanyak 81.616 desa hal ini tentu angka yang sangat fantastis karena bisa dibayangkan berapa banyak pemasukan yang bisa didapat dari tiap-tiap desa jika desa tersebut dioptimalkan dan dikembangan dengan baik oleh pemerintah, tentu dengan mengembangkan desa-desa itu akan membawa banyak manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.Â
Salah satu cara untuk mengembangkan desa-desa tersebut adalah dengan menjadikannya menjadi sebuah "Desa Wisata", desa wisata merupakan salah satu konsep wisata alternatif yang dikembangkan untuk menjawab keinginan para wisatawan yang ingin menikmati alam pedesaan yang syahdu, berinteraksi dengan masyarakat lokal dan mempelajari budaya desa tersebut namun pengelolaannya tetap diberikan kepada masyarakat lokal sehingga berdampak langsung ke kesejahteraan masyarakat tersebut, dalam pengembangan sebuah desa wisata perlu adanya unsur 3A yaitu (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas) dan keikutsertaan masyarakat agar desa wisata tersebut  berjalan lancar dan tanpa hambatan.
Desa Cisadon yang berada di Kabupaten Bogor ini terletak di lembah sebuah gugusan perbukitan didukung dengan keadaan alamnya yang masih asri  membuat  pengunjung yang datang berkunjung ke desa ini, motivasi utamanya adalah untuk berolahraga, berpetualang, dan trabas, pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi ada juga yang berasal dari luar negeri yaitu Korea Selatan,  karena saya sedikit berinteraksi dengan mereka meskipun hanya sekedar menyapa, bahkan di Desa Cisadon terdapat sebuah keran air  yang bertuliskan bahasa Korea dan Indonesia  yang menandakan bahwa adanya kerja sama antar dua negara tersebut sehingga tidak heran ditemukan pengunjung yang berasal dari Korea Selatan.
Untuk atraksi yang ditawarkan di desa ini adalah berupa keindahan alamnya, karena sejauh kaki melangkah selama hiking ataupun membawa kendaraan offroad kita akan disuguhi oleh pemadangan tebing, pepohonan,aliran air dan danau buatan,perjalanan hiking dari tempat parkir kendaraan menuju Desa Cisadon kurang lebih sejauh 5 km dengan jarak tempuh sekitarr 40-60 menit tegantung dengan kondisi tubuh dan kekuatan pengunjung, selain dapat melihat keindahan alamnya di Desa Cisadon juga kita bisa melihat adanya perkebunan kopi milik warga dan melihat proses pengelolaannya secara langsung, kemudian di desa terdapat papan informasi yang menjelaskan destinasi wisata yang ada di sekitar Desa Cisadon dengan berjalan kaki ataupun kendaraan off road misalnya ada Curug Love, Gunung Paseban, Gunung Malang dan lain-lain.
Kemudian amenitas atau fasilitas yang tersedia di Desa Cisadon adalah warung makanan yang memiliki berbagai menu baik makanan berat maupun ringan, toilet umum yang tersedia cukup baik hanya perlu diperbaiki agar lebih nyaman dan aman saat digunakan oleh pengunjung, ada masjid juga yang letaknya berada di tengah desa, untuk penginapan berupa homestay sepertinya belum tersedia di Desa Cisadon namun beberapa penginapan baik yang berkonsep konvensional dan glamping tersedia di sepanjang jalur menuju Desa Cisadon jadi para pengunjung yang ingin lebih lama berada di sekitar Desa Cisadon tidak perlu khawatir untuk menginap dimana.Â
Namun dengan kondisi fasilitas yang sederhana itulah yang menjadi keunikan tersendiri karena sebuah desa yang sudah dikunjungi oleh banyak pengunjung masih menjaga keaslian bangunan desa nya, pelayanan yang diberikan oleh masyarakat desa pun bisa dibilang oke banget karena masyarakatnya murah senyum dan ramah, Â ciri khas orang Indonesia banget terlebih lokasinya di sebuah desa yang masih menjunjung tinggi adab, etika dan nilai luhur ketika bersosialiasi dengan sesama manusia.
Aksesibilitas untuk menuju ke Desa Cisadon ini sebenarnya bisa dilalui dengan berjalan kaki, bersepeda, motor maupun mobil namun karena jalannya berupa bebatuan dan lumpur tidak disarankan menggunakan kendaraan kecuali kendaraan berkemampuan off road, tetapi tenang saja untuk pengunjung yang membawa kendaraan pribadi bisa memarkirkan kendaraannya di lokasi parkir yang tersedia, Desa Cisadon ini berjarak 24 km dari Kota Bogor, dapat ditempuh dalam waktu satu jam dan berjarak 70 km dari Jakarta, dapat ditempuh dalam waktu 2-3 jam, oh ya yang terakhir sebelum pengunjung memasuki rute jalan menuju Desa Cisadon tolong siapkan uang sebesar Rp. 5.000 untuk sumbangan perawatan dan perbaikan jalan yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitar.
Merubah desa biasa menjadi desa wisata merupakan salah satu cara pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan  masyarakat dan meratakan pembangunan daerah pedesaan, oleh karena itu diperlukan kerja sama antar stakeholder agar mampu membangun desa wisata yang berkelanjutan dan memberikan banyak manfaat khususnya untuk masyarakat desa tersebut, namun dalam pembangunan desa wisata perlu diperhatikan  dengan seksama agar pembangunannya tidak mencemari lingkungan dan merubah nilai-nilai luhur, lalu yang terakhir adalah masyarakat desa perlu dibimbing oleh pihak terkait seperti dinas pariwisata, LSM dan akademisi dalam mengelola desa wisata agar dapat berjalan lancar, memperoleh hasil yang sesuai harapan dan mandiri dalam pengelolaan desa wisata kedepannya.Â
"Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa" Mohammad Hatta.
Menurut para pembaca sekalian Desa Cisadon ini cocok gak sih untuk dijadikan desa wisata ? tulis pendapat kalian di kolom komentar yaa.
Sekian catatan perjalanan saya kali ini mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada penulisan dan ada kata-kata yang tidak pantas, semoga catatan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dimanapun kalian berada.
Wabillahi taufik wal hidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh  sampai bertemu lagi di Catatan Perjalanan Achfri berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H