Mohon tunggu...
Fikri Abdillah
Fikri Abdillah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa S1 Manajemen

Mahasiswa S1 Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bank Syariah VS Bank Konvensional: Mana yang Cocok untuk Anda?

14 Desember 2024   00:29 Diperbarui: 14 Desember 2024   00:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank Konvensional beroperasi dengan prinsip dasar yang berfokus pada penggunaan bunga (interest) sebagai sumber utama keuntungan. Dalam sistem ini, bank bertindak sebagai lembaga perantara antara pihak yang membutuhkan dana (debitur) dan pihak yang memiliki dana (kreditur atau nasabah).

Prinsip dasar operasional bank konvensional adalah sebagai berikut:

  1. Penawaran Simpanan dengan Bunga
    Bank konvensional menawarkan produk simpanan seperti tabungan, deposito, dan rekening giro dengan imbal hasil berupa bunga. Nasabah yang menyimpan dananya di bank akan mendapatkan bunga berdasarkan jumlah uang yang disimpan dan jangka waktu simpanan. Semakin besar dana yang disimpan, semakin tinggi bunga yang diterima nasabah.
  2. Pemberian Kredit dengan Bunga
    Untuk memberikan pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan dana, bank konvensional menawarkan berbagai produk kredit, seperti pinjaman pribadi, kredit kendaraan, atau kredit usaha. Pemberian pinjaman ini biasanya disertai dengan bunga yang dikenakan berdasarkan jumlah dana yang dipinjam dan durasi pembayaran. Bunga pinjaman ini adalah sumber utama pendapatan bank, yang akan dibayar oleh peminjam dalam bentuk cicilan bulanan atau tahunan.
  3. Bunga Sebagai Penggerak Utama Keuntungan
    Keuntungan utama yang diperoleh bank konvensional berasal dari selisih antara bunga yang dibayarkan oleh peminjam dan bunga yang diberikan kepada nasabah penyimpan dana. Ini dikenal sebagai selisih bunga bersih (net interest margin). Bank akan meminjamkan uang yang diterima dari nasabah penyimpan dana kepada nasabah yang membutuhkan pinjaman dengan bunga yang lebih tinggi, dan selisih antara bunga yang diterima dan dibayarkan menjadi keuntungan bank.
  4. Pengelolaan Risiko dan Pinjaman
    Bank konvensional juga mengelola risiko terkait dengan pemberian pinjaman melalui analisis kredit yang ketat. Bank memastikan bahwa hanya nasabah yang memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman dengan bunga yang wajar yang akan mendapatkan akses ke pembiayaan. Risiko gagal bayar ditanggung oleh bank, yang dapat mengurangi laba yang diperoleh dari bunga.

Keunggulan Bank Konvensional dalam Fleksibilitas Produk dan Jangkauan Layanan.

Bank Konvensional memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi banyak individu dan bisnis, terutama dalam hal fleksibilitas produk dan jangkauan layanan. Keunggulan ini menjadikannya sangat relevan di dunia keuangan modern yang membutuhkan kemudahan dan akses yang cepat.

  1. Fleksibilitas Produk
    Bank konvensional menawarkan beragam produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, baik individu maupun perusahaan. Fleksibilitas dalam memilih produk yang tepat memungkinkan nasabah untuk menyesuaikan layanan bank dengan kebutuhan mereka.
  2. Kemudahan dalam Transaksi dan Akses Layanan
    Selain itu, bank konvensional juga mengadopsi teknologi perbankan digital yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja melalui internet banking, mobile banking, dan ATM.
  3. Layanan Kredit yang Mudah Diakses
    Bank konvensional memiliki prosedur yang relatif cepat dan mudah dalam memberikan kredit, terutama dengan berbagai pilihan suku bunga yang dapat disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
  4. Inovasi Produk Keuangan
    Fleksibilitas dalam produk dan layanan ini memungkinkan nasabah untuk memilih sesuai dengan preferensi dan tujuan keuangan mereka.

Contoh Produk Bank Konvensional:

Bank konvensional menawarkan berbagai produk keuangan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Beberapa produk utama yang sering digunakan adalah deposito, pinjaman berbunga, dan kartu kredit. Berikut penjelasan detail tentang masing-masing produk tersebut:

  1. Deposito
    Deposito adalah simpanan berjangka dengan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa. Dana disimpan dalam jangka waktu tertentu dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Contoh: Menyetor 100 juta dengan bunga 6% per tahun, nasabah menerima bunga 6 juta setelah 12 bulan.

  2. Pinjaman Berbunga
    Bank memberikan pinjaman dengan kewajiban pengembalian pokok plus bunga. Contoh: Pinjaman 50 juta dengan bunga 10% per tahun selama 5 tahun. Total pengembalian adalah 75 juta.

  3. Kartu Kredit
    Kartu kredit memungkinkan pembelian tanpa pembayaran langsung. Jika tagihan tidak dilunasi penuh, bunga sekitar 2% per bulan dikenakan. Contoh: Dari limit IDR 10 juta, nasabah berbelanja 5 juta. Bunga hanya berlaku jika pembayaran kurang dari total tagihan.

Ketiga produk ini memiliki manfaat berbeda namun berbasis bunga. Nasabah perlu bijak memilih agar terhindar dari risiko utang berlebih.

Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvensional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun