Mohon tunggu...
Achmad Fawas
Achmad Fawas Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN Jember 2019

Hidup itu sangat sederhana, yang hebat hanya tafsirannya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Filsafat Islam Ibn Miskawayh

12 April 2020   14:16 Diperbarui: 12 April 2020   14:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia pasti memiliki keinginan dan kecenderungan untuk mengetahui siapa diri mereka sesungguhnya. Ini adalah suatu hal yang sangat rasional bagi manusia karena mereka berbeda dengan makhluk lain. Secara kualitatif, manusia merupakan sebuah pusat sehingga pengetahuan dan pengenalan atas dirinya menjadi sebuah pengetahuan yang mulia. Mengetahui dan juga mengenal diri sendiri berarti mengenal dan mengetahui arti apa manusia itu sesungguhnya. 

Manusia adalah makhluk yang unik dimana keunikan itu terletak pada jiwanya bukan terletak pada tubuh kasarnya. Jiwa itu menjadi sebuah pembedaan antara manusia dan makhluk lainnya. Jiwa yang bisa menyimpan potensi masa depan yang sulit di ramalkan oleh manusia itu sendiri. Karena itu manusia menjadi makhluk tuhan yang bisa di bilang cukup sempurna dari pada makhluk lainnya. Di idalam keilmuan filsafat, untuk memahami manusia membutuhkan pendekatan filosofis guna memahami manusia secara radikal hingga mencapai batas hakiki kemanusiaan yang seutuhnya. Salah satunya, untuk memahami manusia dari sudut struktur wujud dan tujuan hidupnya.

Pendekatan itu sudah digunakan sejak masa Socrates hingga pada para filosof kontemporer.di dalam pengetahuan filsafat islam klasik, seorang filosof islam yang bernama Ibnu Maskawayh adalah salah satu filosof muslim yang berbicara tentang hakikat keseluruhan pada manusia.

Ibnu Maskawayh adalah salah satu filsuf muslim yang sudah memfokuskan perhatiannya pada etika Islam itu sendiri. Sebetulnya dia juga sebagai ahli isejarah, tabib, ilmuan, dan sastrawan. Pengetahuannya tentang sejarah seperti sejarah dan kebudayaan Romawi, Persia dan India sangat luas seperti juga tentang budaya dan filsafat Yunani. Nama lengkap Ibnu Maskawayh adalah Abu Ali ial-Khozin Ahmad Ibnu Maskawayh bin Ya’qub bin Maskawayh yang biasa dikenal sebagai Ibnu Maskawayh. 

Jadi pada dasarnya nama itu di ambil dari nama kakeknya yang sebelumnya beragama majusi yang kemudian masuk agama islam. Ibnu Maskawayh hidup di masa dinasti Bani Buwaihi ataujuga di iera kekhalifahan Abbasyiah pada tahun 932-1030 M. Dia adalah filsuf muslim yang mana memiliki konsep tentang hakikat universal manusia. Menurutnya, struktur wujud manusia terdiri dari jiwa dan raga. Dimana jiwa adalah sebuah subtansi immaterial, dan raga adalah subtansi material manusia. Manusia bukanlah entitas homogeny. Manusia terdiri dari bagian-bagian immaterial dan material yang membentuk suatu komposisi yang menunjukkan keberadaannya.

Pendidikan Ibnu maskawayh tidak jauh beda dari kebiasaan seperti halnya anak yang menuntut ilmu pada masanya. Ahmad Amin berpendapat bahwa pendidikan anak pada zaman Abbasyiah pada umumnya anak-anak bermula dengan belajar membaca, menulis, mempelajari Al-Qur’an, dasar-dasar pada bahasa Arab, tata bahasa Arab (Nahwu Shorrof) dan juga Arudh (ilmu membaca dan membuat isyair)

Adapun mata pelajaran dasar tersebut diberikan di surau surau dikalangan keluarga yang berada,di mana guru di datangkan ke rumahnya untuk memberikan les privat seperti apa yang orang-orang mampu pada umumnya di masa kini. Sehabisnya ilmu-ilmu dasar itu diselesaikan, kemudian anak-anak diberikan pelajaran ilmu ifiqih, hadist, sejarah, dan bahkan matematika. Selain itu, juga diberikan macam-macam ilmu praktis seperti; music, catur, dan juga furuisah (ilmu kemiliteran). 

Pengetahuan Ibn Maskawayh yang sangat amat menonjol itu dari hasil dari banyaknya membaca buku. Itu adalah tentang sejarah dan sastra idimana ibisa imembuat idia ijauh iberkembang idan seakan-akan mempunyai pengalaman dari hasil membaca buku sejarah itu. Sampai saat ini nama Ibnu Maskawayh dikenal terutama dakam keahliannya sebagai sejarawan dan filsuf islam. 

Karena Ibnu Maskawayh lah yang semula-mula mengemukakan teori etika dan sekaligus menulis buku tentang etika atau akhlaq.Seperti yang telah dijelaskan di paraghraf sebelumnya bahwa tak banyak yang mengetahui dengan pasti riwayat pendidikannya Ibnu Maskawayh. Dia tidak menulis beografinya sendiri dan para penulis riwayatnya pun tidak memberikan informasi yang jelas mengenai latar belakang pendidikannya itu.

Didalam kitab Tahdzibul Akhlaq, Ibnu Miskawayh menggunakan istilah dari bahasa Arab yaitu Akhlaq bentuk iama’ dari kata Khuluq yang bermakna tabiat, watak, perangai dan juga budi pekerti. Akhlaq menurut Ibnu Miskawayh sendiri adalah suatu keadaan jiwa atau mental yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan ibawah sadar atau spontan tanpa dipikir-pikir terlebih dahulu. 

kitab Tahdzibul Akhlaq yang ditulis oleh Abu Ali Ahmad Ibn Maskawayh atau biasa kita kenal sebagai Ibnu Maskawayh merupakan buku rujukan pertama tentang etika Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun