Mohon tunggu...
Achdiat Fadrin Almukni
Achdiat Fadrin Almukni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Palangkaraya

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ini 5 Negara dengan Jumlah Ekspor Kerupuk Terbesar dari Indonesia

18 Mei 2024   15:37 Diperbarui: 18 Mei 2024   15:44 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tau dengan salah satu cemilan khas Indonesia yang menjadi teman makan bersama keluarga. Yap benar kerupuk, Nah Kali ini kita akan membahas seberapa besar ekspor kerupuk yang di lakukan indonesia ke pasar internasional. Sebelum kita memasuki lebih jauh mari kita cari tau Apa sih kerupuk itu? Kerupuk adalah makanan pendamping yang telah ada di Indonesia sejak abad ke-9 dan ke-10 Masehi, dengan pertama kali muncul di wilayah Tanah Jawa. 

Tulisan kerupuk rambak ditemukan pertama kali di sebuah Prasasti Batu Pura. Kerupuk rambak, terbuat dari kulit sapi atau kerbau, adalah pelopor kerupuk-kerupuk di Indonesia dan telah menjadi hidangan para priayi. Namun, sekarang gurihnya dan renyahnya kerupuk rambak dapat dinikmati oleh semua kalangan. Nah sudah taukan pengertian kerupuk sekarang. 

Selain itu kita juga akan membahas fakta-fakta menarik nih tentang kerupuk.

Berikut adalah beberapa fakta sejarah kerupuk yang menarik:

  • Kerupuk telah ada di Indonesia sejak abad ke-9 dan ke-10 Masehi: Kerupuk adalah suatu makanan pendamping yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-9 dan ke-10 Massehi dan pertama kali muncul kerupuk di wilayah Tanah Jawa.
  • Kerupuk rambak ditemukan pertama kali di Prasasti Batu Pura: Tulisan kerupuk rambak ditemukan pertama kali di sebuah Prasasti Batu Pura. Dan kerupuk adalah kerupuk yang terbuat dari kulit kerbau dan kulit sapi.
  • Kerupuk rambak dan kerupuk aci adalah jenis kerupuk yang baru ada dan paling populer di masa itu: Kerupuk rambak dan kerupuk aci merupakan jenis kerupuk yang baru ada dan paling populer di masa itu.
  • Kerupuk merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia di masa penjajahan: Di masa penjajahan, kerupuk merupakan menjadi makanan pokok bagi penduduk Indonesia.
  • Awal penyebaran kerupuk di wilayah Indonesia hingga ke Semenanjung Melayu pada abad ke-19 Massehi: Awal penyebaran kerupuk di wilayah Indonesia hingga ke Semenanjung Melayu pada abad ke-19 Massehi.
  • Sahidin, seorang pengusaha kerupuk pertama asal Tasikmalaya, membuka pabrik kerupuknya yang pertama kalinya di tahun 1930: Seorang pengusaha yang bernama Sahidin yang merupakan pengusaha kerupuk pertama asal Tasikmalaya yang membuka pabrik kerupuknya yang pertama kalinya di tahun 1930.
  • Kerupuk telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan telah menyebar ke wilayah lain Indonesia hingga ke Semenanjung Melayu pada abad ke-19 Massehi: Kerupuk telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan telah menyebar ke wilayah lain Indonesia hingga ke Semenanjung Melayu pada abad ke-19 Massehi.
  • Kerupuk juga memiliki sejarah yang lumayan banyak:Berikut beberapa fakta sejarah kerupuk Sang pendamping kuliner Nusantara.
  • Kerupuk digunakan sebagai alat pengawet makanan: Di beberapa daerah di Indonesia, kerupuk digunakan sebagai alat pengawet makanan. Kerupuk bisa dihancurkan dan digunakan sebagai lapisan dalam penyimpanan ikan atau makanan laut lainnya untuk melindungi dari serangga dan hewan lainnya.
  • Kerupuk juga memiliki beberapa jenis, seperti kerupuk Melinjo, kerupuk Ikan, kerupuk Rambak, kerupuk Aci, dan masih banyak lagi: Dan yang terakhir, sudah semakin banyak aneka ragam yang ada pada kerupuk ini di wilayah Indonesia. Seperti contoh ada: kerupuk Melinjo, kerupuk Ikan, kerupuk Rambak, kerupuk Aci, dan masih banyak lagi.

sumber gambar:wisata234.blogspot.com
sumber gambar:wisata234.blogspot.com

Nah, sejarah dan fakta-fakta menarik tentang kerupuk sudah kita bahas nih, selanjutnya kita akan kembali kepada topik utama kita yaitu seberapa besar jumlah eksportir kerupuk indonesia ke negara pasar internasional.

sumber : databoks.katadata.co.id
sumber : databoks.katadata.co.id

Berdasarkan data di atas industri kerupuk nasional diperkirakan akan terus berkembang. Selain karena ketersediaan bahan baku dasar yang melimpah seperti ikan dan udang, permintaan ekspornya juga mengalami tren peningkatan. 

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor kerupuk dan keripik nasional pada Januari--November 2021 berjumlah 20,47 juta kg. Volume ini naik 53,34% dibandingkan ekspor di periode sama tahun 2020 yang berjumlah 13,35 juta kg. Sementara, nilai ekspor kerupuk dan keripik periode Januari--November 2021 dilaporkan sebesar US$52,02 juta, meningkat 57,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya US$32,98 juta. Adapun negara tujuan ekspor kerupuk dan keripik terbesar adalah Thailand, dengan volume mencapai 4,5 juta kg (nilai total US$13,3 juta). Diikuti Korea Selatan dengan volume sebesar 3,66 juta kg (US$8,8 juta). Indonesia juga mengekspor kerupuk dan keripik ke Belanda sebanyak 3,63 juta kg (US$10,6 juta), Malaysia sebanyak 3,46 juta kg (US$1,77 juta), dan Inggris dengan 1,3 juta kg (US$ 3,82 juta).

Dengan ekspor kerupuk yang terus meningkat ke pasar internasional, Indonesia telah membuktikan bahwa produk kuliner lokalnya memiliki daya tarik yang tak tertandingi di panggung global. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kualitas dan kelezatan kerupuk Indonesia, tetapi juga kreativitas dan dedikasi para produsen dalam memperkenalkan produk mereka ke dunia. Dukungan dari pemerintah, termasuk dalam hal pembinaan dan pemasaran, telah membantu memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam industri kerupuk dunia. Dengan terus mengembangkan inovasi dan menjaga standar kualitas, Indonesia dapat memperluas pangsa pasarnya lebih jauh lagi, sementara pada saat yang sama, mempersembahkan kekayaan kuliner negara ini kepada seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun