Mohon tunggu...
Achdiar Redy Setiawan
Achdiar Redy Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar pada Jurusan Akuntansi, FEB Universitas Trunojoyo Madura

Long-life learner. Interested in cultural studies, art, pyschology and spirituality-religiosity. Book, music and basketball lover

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Legasi untuk Kobe Bryant, Catatan atas Gelar ke-17 LA Lakers

12 Oktober 2020   13:59 Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:42 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribut artis mural untuk Kobe Bryant dan Gianna (Gambar: Ryan Young/The New York Times)

Tagar #BlackLivesMatter memenuhi ruang media sosial. Gerakan penghapusan diskriminasi rasial di ruang publik ini kemudian memicu beberapa pemain NBA (yang mayoritas berkulit hitam) untuk ikut aktif dalam gerakan massal itu.

Pada 26 Agustus 2020, Milwaukee Bucks, memulai turut serta gerakan ini dengan mogok bertanding saat babak pertama playoff Wilayah Timur melawan Orlando Magic. 

Terbunuhnya Jacob Blake dengan berondongan peluru polisi Wisconsin menjadi pemicu utamanya. Langkah Bucks ini lantas diikuti seluruh tim yang tersisa. 

Hasil rapat antara NBA dan asosiasi pemain NBA (NBPA) pun memutuskan menghentikan sementara mendukung gerakan ini. Bayang-bayang penghentian liga lebih cepat pun mengemuka jika tak ada perhatian dan tindakan serius pemerintah menangani isu sensitif ini.

Syukurlah, perundingan alot selama tiga hari akhirnya memutuskan bahwa NBA dilanjutkan kembali. Sebagaimana prediksi awal, Lakers melaju ke Final NBA setelah menaklukkan Denver Nuggets. 

Nuggets secara mengejutkan menyingkirkan favorit juara LA Clippers di semifinal Wilayah Barat. Tapi kejutan sesungguhnya terjadi di Wilayah Timur. Bukan peringkat 1-2 Bucks dan Raptors yang melaju ke Final. Peringkat kelima Miami Heat-lah yang menyodok ke babak akhir.

Final NBA pun mempertemukan LeBron James dengan tim yang pernah dibawanya juara 2012 dan 2013, Miami Heat. Lakers memiliki waktu istirahat lebih panjang sebelum memasuki Game 1 Final ini karena memang mudah atas Nuggets. Adapun Heat harus bersusah payah menyingkirkan Boston Celtics di final Wilayah Timur. 

Pasukan Lakers yang segar bugar mengawali seri dengan kemenangan 2-0 langsung. LBJ dan AD on fire bergiliran menjadi top scorer. Apalagi formasi Heat compang-camping dan menderita sekali gegara cederanya center/power forward fenomenal Bam Adebayo dan guard kharismatik Goran Dragic.

Namun Heat tidak menyerah begitu saja. Jimmy Butler, bintang utama Miami, menggila dengan triple double-nya (poinnya menyentuh angka 40) di Game 3 untuk memperpendek ketertinggalan menjadi 1-2. 

Pada Game 4, Lakers berhasil menemukan formula mematikan Butler dan kembali pada permainan terbaiknya. Kembali kolaborasi James dan AD sangat mendominasi. Barisan backcourt Lakers seperti KCP, Danny Green, Alex Carusso, serta Kyle Kuzma juga menampilkan permainan solid dengan berondongan tembakan perimeter dan gerakan menusuk ke keyhole area. Jangan lupakan peran Rajon Rondo. 

Orkestrasi permainan dan assist brilian point guard veteran ini memberi warna luar biasa dengan segala ketenangan dan kematangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun