Hari ini, telah enam belas tahun aku menanti
pasca terbukanya gerbang reformasi
datangnya pemimpin sejati, penyelamat negeri, Sang Presiden RI
hari ini, telah enam belas bulan aku berdiri
menyingkap lembar-lembar profil ratusan nama
satu persatu rekam jejak para pemimpin bangsa
siapa di antara mereka yang paling sempurna
untuk mengembalikan ruh sebuah negara
hari ini, telah enam belas hari aku membaca
manuskrip peradaban tentang pertarungan kepemimpinan atas nama demokrasi
pemilihan presiden
dan hari ini, seperti yang sudah-sudah, enam belas tahun silam, enam belas bulan silam, enam belas hari silam, aku kembali diguyur hujan janji
hingga banjir bandang orasi
kampanye meluap bak tsunami, menyeret dan menghempaskan limbah-limbah mimpi
perang opini, silat lidah, debat kusir kacung-kacung politisi
menyapu bersih kesadaran dan akal sehat
memporak-porandakan rasioalitas dan spiritualitas
sumpah sampah, deklarasi imitasi
atas nama rakyat, segala cara dibabat demi sebuah mandat
rakyat mencari suaka
politisi mencuri kuasa
benar-salah beraduk dalam satu belanga
agama dan negara bercampur acak dalam kosakata
hari ini, aku enggan lagi tidur dan bermimpi
terbuai oleh muslihat para diplomat, aktor-aktor politik sarat khianat
aku ingin bangun dan terjaga, membuka mata dan telinga, memilih satu di antara dua
siapa di antara mereka yang paling bisa dipercaya
pemimpin sejati nusantara
Presiden Republik Indonesia
El Jeffry
Salam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H