Dari pertama kali timnas
PSSI mengusung "lagu
wajib" Garuda di dadaku
dalam laga turnamen
internasional beberapa
tahun silam, saya sudah tak
percaya akan berbuah
kesuksesan. Faktanya,
timnas di balik euforia
supporternya, selalu "nyaris
juara," tapi gagal menjadi
juara.
Kenapa? Kesombongan
menjadi kutukan
kehancuran. Lihatlah
penggalan liriknya,"Kuyak
in hari ini PASTI menang!"
Kepastian! Itulah
kutukannya! Manusia telah
melanggar takdir. Dan
buahnya, selalu GAGAL
untuk memenangi puncak
pertarungan.
Bagaimana dengan
Prabowo yang juga
mengusung lagu ini dalam
kampanye pilpres 2014?
Akankah "Kuyakin kali ini
PASTI menang" akan
menjadi kenyataan? Atau
justru menjadi kutukan,
hanya nyaris menang, tapi
gagal untuk menang?
Lihat saja hasilnya pada 22
Juli!
Salam...
El Jeffry