Mohon tunggu...
Acha Hallatu
Acha Hallatu Mohon Tunggu... Seniman - Author

Panggil aja Acha. Mama lebih suka gue jadi karyawan kantoran, seragam keren dan gaji gede? Itu mimpinya bukan mimpiku. Tapi gue lebih milih menulis dan berjuang keras untuk itu. Nice to meet you here :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Manda Barusan Nail Art

26 Agustus 2023   12:23 Diperbarui: 26 Agustus 2023   12:26 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak diketahui banyak orang termasuk orang kantor kalau ternyata Patrick demen koleksi majalah dewasa. Entah untuk apa dan dimana dia beli majalah sebanyak itu. Aku pernah menemukan salah satunya di atas meja kerjanya. Dengan santai dia beralibi kalau majalah itu buat bahan inspirasi dia menulis.

Who knows? Kali aja itu buat bahan anu, tebak aja sendiri.

“Mending lo ke bawah sana deh, beli nasi!” perintahku. Cacing-cacing di perut udah pada demo, ricuh kaya lagi demo di depan kantor dewan.

“Gua diajak makan nih ceritanya? Jadi nggak enak dah gua..”

“Buruan sana!” ucapku dengan sedikit membentak.

Patrick langsung bergegas membeli nasi. Aku curiga dia beli nasi sebakul karna lapar banget. Maklum lagi tanggal tua, masa mau sih melewatkan momen perbaikan gizi kaya begini di akhir bulan?

Hahahaha…

Aku kelupaan tadi beli nasinya, malah mikir makan ayamnya doang bakal enak. Ternyata belum afdol rasanya kalau belum pakai nasi. Aku udah makan dua potong ayam, tapi si ketombe kuyang belum nongol juga.

“Lama banget sih beli nasi doang.” Aku mulai menggerutu.

Selama menunggu rekan kerjaku beli nasi, aku tidak sengaja dari kejauhan melihat layar komputer salah seorang karyawan cewe yang sedang memilih baju. Kayanya lagi belanja online deh dia. Kan itu surga dunianya para wanita apalagi kalau banyak flash-sale. Aku terus memperhatikan kali aja ada pilihan baju yang bagus untuk Manda.

Tiba-tiba aku kepikiran, gimana kalau kirimin coklat buat Manda? Tapi aman gak beli coklat di e-commerce? Takutnya sampai di Bandung, coklatnya pada patah jadi lemes, atau lenyek gitu. Apa sih bahasanya yang tepat? Lenyek kaya sejenis cair gitu, lho. Soalnya dimasukkin ke dalam tas aja, coklatnya bisa jadi kaya cair gitu, lembek. Nggak enak dong jadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun