Hahaha...
Tapi saat dia hendak pergi, pandangannya tidak sengaja terlempar ke arah surat cintaku yang dari tadi aku letakkan di atas meja kerjaku.
"Itu amplop punya kamu?" Pak Erwin menunjuk ke arah surat cintaku.
Aduuhhh...!
"Iya, Pak Erwin.." jawabku dengan nada suara sedikit gugup.
"Dari tadi saya cium wangi banget. Kayanya dari amplop itu deh.."
Ya iyalah, itu surat cinta pertamaku harus wangi dong!
"Oh nggak kok, Pak Erwin. Ini sih meja kerja saya yang wangi hehehe..." aku coba mengalihkan pembicaraan agar tidak terfokus pada surat itu. Bisa gawat dong kalau sampai Pak Erwin tau isi amplop itu. Jangan kepo, Pak. Isi amplop ini surat rekening air rumah kontrakanku yang udah nunggak tiga bulan.
Hahahaha...
"Meja kerja kamu ini?" tanya Pak Erwin sambil menyentuh meja kerjaku.
"Iya, Pak. Ini meja saya diberakkin cicak jadinya saya semprotin kemenyan, eh parfum. Biar gak bau.." upayaku ngeles demi meyakinkan Pak Erwin.