Mohon tunggu...
Indira Natasya
Indira Natasya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

you just know my name not my story, you just know what I've done not I'd through

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Diary Dyandra (3)

13 Juli 2013   11:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:37 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



“1 Desember 2003”

“Dear diary..

Radit tidak membantu sama sekali untuk mengobati kerinduanku kepada Sani. Malah dia terlihat sama dengan Sani sekarang. Datang dan pergi, menghilang lalu muncul kembali. Sudah berapa tahun aku mencoba membangun hatiku untuknya tapi dia terlihat tidak begitu perduli dengan usahaku ini, diary.”


“30 Desember 2003”

“Dear diary..

Maaf diary aku membangunkanmu tengah malam begini. Aku gelisah ,diary. Baru saja aku memimpikan Sani.. aku bermimpi bertemu dengannya. Aku sungguh merindukannya. Tak ada kata tak ada kabar yang datang kepadaku untuk mengobati luka di hatiku yang semakin lama semakin perih walau tanpa luka parah. Sudah hampir memasuki bulan ketiga dia menghilang. Aku sungguh merindukannya, diary. Hanya satu pintaku jika dia masih berada di suatu tempat di dunia ini aku mohon jagalah dia kemanapun kakinya melangkah.”


“31 Desember 2003”

“Dear diary..

Benar saja.. aku tidak pernah meragukan kekuatan mimpiku selama ini. Sejak kelas VII dulu mimpiku tidak pernah meleset dengan kenyataan yang akan terjadi kepadaku. Walaupun biasanya aku baru menyadarinya setelah hal-hal yang kumimpikan itu menjadi kenyataan. Dan sekarang... mimpiku kemarin malam akhirnya menjadi kenyataan. Sani tiba-tiba muncul kembali, diary. Ini malam tahun baru dan dia baru menghubungiku sekarang setelah 2 bulan berlalu. Kemana dia selama ini? Hanya alasan ringan yang kuterima. Dia bilang saudara perempuannya membawa handphonenya keluar kota dan dia tidak mempunyai akses untuk menghubungiku sama sekali. Haruskah aku mempercayainya? Kenapa dia tiba-tiba muncul kembali setelah aku mencoba untuk membangun hatiku kembali untuk Radit? Tapi, maaf Sani.. hanya kata maaf yang bisa kuberikan untuknya, diary. Mungkin lebih baik begini.. lebih baik berakhir begini kisah cinta pertamaku. Tapi jangan khawatir Sani, percayalah kekuatan cinta pertama jauh lebih besar dari cinta-cinta setelahnya. Sani.. dia akan tetap berada di celah kecil dalam sudut kosong hatiku. Sani.. akan tetap kusimpan di dalam kotak “Remember When”-ku dan suatu saat aku akan membukanya sambil mengenangnya.... kisah cinta pertamaku.”


“1 Januari 2004”

“Dear diary..

Kuharap aku bisa jauh lebih baik di tahun ini. Kubuka lembar baru dalam hari-hariku dengan nama Radit yang mengisi lembar pertamanya. RADIT <3.”

endless love by achaakk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun