Pilgub Jabar 2018 menjadi momen pertaruhan PKS. Betapa tidak, setelah 2 periode memimpin jabar, pks tidak boleh kehilangan jabar untuk periode ketiga.
Upaya penjaringanpun dilakukan jauh2 hari. Katanya ada 5 besar calon yang terjaring. Tiga dari internal dan dua eksternal.
Kabarnya dua dari eksternal itu adalah deddy mizwar dan ridwan kamil. Untuk yang internal nampaknya tidak akan jauh dari nama istri aher, Netty Prasetyani.
Menurut survey indo riset konsultan ada dua kader pks yang muncul di survey, Netty Prasetyani dan Haris Yuliana. Dan memang dua orang ini yang ramai jadi perbincangan akhir2 ini. Meskipun dengan tingkat elektabilitas yang belum memenuhi harapan.
Sedangkan dua eksternal yang didekati oleh pks, Emil dan deddy mizwar memiliki elektabilitas yang menggiurkan yakni masing2 dengan 36 persen dan 29 persen.
Jelas ini begitu menarik bagi pks. Kalaupun berat memasang kader sebagai jabar 1, maka suatu yang sangat rasional kalau memasangkan tokoh eksternal sebagai jabar 1 dan didampingi oleh kader pks sendiri sebagai calon jabar 2. Ini mungkin sudah jadi kalkulasi politik oleh para petinggi pks.
Yang jadi cukup rumit bagi pks adalah memilih salah satu dari Emil atau Deddy Mizwar. Keduanya dikenal cukup dekat dengan pks.
Deddy mizwar dianggap menjadi kartu as ketika dipasangkan dengan ahmad heryawan di pilgub 2013 dan menyudah perlawanan sengit dari pdip dan golkar dengan calonnya masing2. Sedangkan Emil mampu menaklukkan kota bandung bersama Oded MD ketika diusung pks dan gerindra. Yang mana pada pilwalkot 2009, PKS sangat kesulitan menaklukkan hegemoni Dada Rosada.
Kalau PKS mengambil Ridwan Kamil, maka otomatis harus menyisihkan Deddy Mizwar. Begitupula sebaliknya, ketika mengambil Deddy Mizwar maka otomatis menyingkirkan Emil. Peluang menduetkan keduanya nyaris tipis karena PKS harus menempatkan satu wakilnya di antara duet tersebut sebagaimana disebut di awal. PKS tidak mau melepas begitu saja sebagaimana di Jakarta dan Banten.
Disebut2 pks akan menchallange terlebih dahulu dua pasangan eksternal dan internal. Emil dipasangkan dengan Netty dan Deddy Mizwar dipasangkan dengan Haris Yuliana. Haris Yuliana yang sekarang menjabat sebagai wakil ketua dprd banyak mendapat dukungan dari kalangan internal dan eksternal. Dan disebut cukup bisa menyaingi popularitas Netty di kalangan kader.
Sementara itu, peristiwa baru yang terjadi antara Emil dan PKS tentang statemen relawan kota bandung yang dikutip emil sangat menggoncang psikokogis kader PKS. Banyak diantaranya yang menyayangkan dan menyesalkan. Meskipun kavar terbaru Emil sdh memberikan klarifikasi di kantor pks kota Bandung, respon para kader tersebut tidak banyak berubah. Apalagi katanya minggu besok emil akan dideklarasikan oleh nasdem sebagai calon gubernur, dan nasdem akan mengajak pdip untuk ikut bergabung. Maka, secara psikologis ini akan menjauhkan emil dengan basis pks yang mengusungnya di 2013.
Bukan tanpa alasan, Emil menerima dukungan deklarasi dr nasdem. Karena sebagaimana yang dikatakan emil sendiri, dia tidak mau geer dengan menunggu dukungan dr kelompok tertentu. Maka pilihannya menerima nasdem, salah satu langkah yang cukup rasional.
Apalagi nasdem berjanji untuk menarik pdip ikut bergabung, dan digadang2 akan dpasangkan dengan TB Hasanuddin Ketua DPD PDIP Jawa Barat.
Lantas bagaimana kedekatan Emil dengan PKS? Secara langkah politik, peluangnya cukup mengecil. Dan tampaknya PKS semakin dekat dengan Deddy Mizwar. Tapi sebelum janur melengkung, apapun bisa terjadi. Dan PR PKS selanjutnya adalah memilih satu kader internal yang akan dibawa ke Pilgub Jabar. Apakah akan memilih Netty Prasetyani atau beralih ke Haris Yuliana. Let see together.
Bumi Pewayangan, 18 Maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H