Gerakan sejuta biopori yang sekarang sedang digalakkan oleh pemkot Bandung di bawah Kang Emil dan Mang Oded, menjadi sebuah fenomena tersendiri. Setidaknya untuk Kota Bandung, ini menjadi gerakan massal pertama yang melibatkan banyak masyarakat dan banyak stake holder. Lalu, untuk apa biopori? Biopori berguna untuk meresapkan air hujan sebanyak-banyaknya ke dalam tanah. Sehingga, air hujan tidak menggenang di atas permukaan tanah dan menyebabkan banjir. Hal ini sangat cocok apabila diterapkan di Kota Bandung yang merupakan daerah cekungan. Logikanya, daerah cekungan akan menjadi tempat berkumpulnya air hujan dari daerah lerengan dan dataran tinggi di sekitarnya. Apabila sistem drainese tidak berfungsi dengan baik, dan sungai yang menampung air hujan dari dataran tinggi juga tidak berfungsi dengan baik, maka alamat banjir akan senantiasa menjadi ancaman ketika hujan turun.
Respon dan antusiasme warga Kota Bandung akan sangat menentukan kesuksesan pembuatan sejuta biopori ini. Meskipun cukup bombastis juga dengan angka satu juta, setidaknya harus dimulai dengan satu dua lubang pertama. Taruh saja usia produktif di Kota Bandung ada satu juta warga, maka cukup satu orang satu lubang biopori saja, maka sudah terpenuhilah sejuta biopori dalam waktu singkat. Mungkin sampai saat ini yang cukup menjadi ganjalan adalah masalah ketersediaan alat bor biopori yang terbatas dan ini harus dipikirkan bersama. Tapi dengan kebersamaan dan komunikasi, saya yakin kendala itu akan dengan mudah diatasi.
Bandung adalah milik kita. Bandung harus kembali indah, bersih dan nyaman. Pembuatan sejuta biopori adalah salah satu cara dan persembahan kita untuk merawat Bandung kita. Ini adalah tugas sejarah yang harus kita emban. Di bawah kepemimpinan Kang Emil dan Mang Oded, saya yakin, kalau warga Kota Bandung ‘Sauyunan’ dan ‘paheuyeuk-heuyeuk leungeun paantay-antay tangan’ maka perubahan Kota Bandung akan menjadi niscaya. Kita mulai gerakan perubahan itu. Kalau kata Aa Gym, maka mulailah dari diri kita, mulai dari hal terkecil dan mulai sekarang juga. Selamat membuat sejuta biopori untuk warga Kota Bandung. Satu orang satu lubang biopori. Kita rawat senantiasa Bandung kita. Salam Bandung Juara!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H