Mohon tunggu...
Acep Mujib Ichlasul Amal
Acep Mujib Ichlasul Amal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa yang menyukai Hukum, Politik dan Keamanan dalam lingkup lokal maupun Internasional

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melihat Sisi Lain Konflik Rusia-Ukraina: Siapa yang Bertanggungjawab?

17 April 2022   19:00 Diperbarui: 17 April 2022   19:05 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bukanlah hal yang baru terjadi. Konflik ini pada awalnya telah terjadi pasca aneksasi wilayah Krimea oleh pasukan Rusia. 

Kini, Konflik tersebut telah berkembang menjadi pertempuran besar antara kedua belah pihak yang menyita perhatian dunia internasional. Tepat pada tanggal 24 Februari 2022, Putin mengumumkan untuk melaksanakan operasi Militer dengan melakukan invasi terhadap wilayah Ukraina.

Dunia internasional mengecam pernyataan yang telah dikemukakan oleh Putin tersebut. Banyak pihak menilai bahwa invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina akan menjadi penyebab Perang dunia 3. 

Sebelum terjadinya invasi tersebut, Rusia telah mengerahkan pasukannya ke perbatasan Rusia-Ukraina dengan dalih untuk melakukan latihan Militer secara besar-besaran. Namun hal tersebut dibantah oleh pihak Amerika Serikat yang mengatakan bahwa pengiriman pasukan Militer tersebut sebagai persiapan untuk melakukan invasi ke wilayah Ukraina. 

Bahkan Amerika Serikat telah memberi peringatan kepada Ukraina bahwa Rusia akan menyerang Ukraina pada tanggal 15 Februari 2022. Informasi tersebut tentunya didasarkan atas persiapan yang telah dilakukan oleh pihak Rusia dengan mengirimkan pasukannya ke perbatasan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh dua orang pejabat Amerika Serikat yang namanya telah dirahasiakan. 

Meski informasi tersebut tidak valid, namun Rusia tetap melakukan invasi terhadap Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022 setelah Vladimir Putin Mengumumkan rencananya tersebut melalui radio dan televisi untuk di siarkan ke seluruh dunia.

Invasi yang dilakukan oleh pihak Rusia terhadap Ukraina mendapat kecaman dari dunia internasional, terutama dari pihak Uni Eropa dan Aliansi North Atlantic Treaty Organization (NATO). banyak dari negara-negara barat dan Uni Eropa yang mengutuk tindakan invasi tersebut serta menyerukan kepada dunia internasional untuk memberikan sanksi kepada Rusia. 

Beberapa negara Internasional ada yang memberikan sanksi berupa ekonomi dan kecaman terhadap tindakan Rusia, namun beberapa negara lain ada yang mendukung atau bahkan memilih untuk diam. Kecaman-kecaman tersebut tidak hanya di luar saja, namun kecaman-kecaman tersebut telah hadir dalam agenda sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Dalam sidang tersebut banyak negara-negara yang mengutuk tindakan yang dilakukan oleh Rusia, beberapa negara yang lain ada yang memilih untuk abstain.

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina. Faktor-faktor tersebut meliputi keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO , keamanan nasional, perlindungan separatis di wilayah Donbass, serta perlindungan masyarakat yang memiliki etnis Rusia. Penyebab utama invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap wilayah Ukraina adalah rencana bergabungnya Ukraina dengan NATO.

Sebenarnya, keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO telah ada sejak lama, bahkan sebelum Victor Yanukovych menjabat sebagai Presiden Ukraina. Keinginan tersebut didasarkan atas kemauan mayoritas masyarakat Ukraina yang menginginkan kebebasan dari intervensi Rusia dan menjadi bangsa yang mandiri. Namun, pada saat keinginan tersebut telah berada di depan mata, Yanukovych yang terpilih menjadi Presiden Ukraina membatalkan kerjasama dengan Uni Eropa dan beralih melakukan pendekatan serta kerjasama dengan Rusia.

Keinginan untuk bergabung dengan NATO pada akhirnya dapat terealisasi pada masa kepemimpinan Presiden Volodymyr Zelenskyy. Awal mula pembicaraan mengenai bergabungnya Ukraina dalam aliansi NATO terjadi pada tahun 2008 di Bucharest. 

Pada pertemuan puncak NATO tersebut, pemerintahan Amerika Serikat dibawah kepemimpinan George W. Bush mengajak seluruh anggota aliansi mengumumkan bahwa Ukraina maupun Georgia akan menjadi bagian dari NATO. pernyataan tersebut ditanggapi oleh Rusia dengan kemarahan yang didasarkan atas ancaman terhadap keamanan negerinya. 

Kemarahan tersebut mencapai puncaknya tahun 2017 pada saat Presiden Trump menjual senjata pertahanan ke Ukraina sekaligus menandai diterimanya Ukraina menjadi anggota NATO secara de facto. Puncaknya, Rusia pada akhirnya memobilisasi pasukannya menuju perbatasan sebagai sebuah peringatan agar tidak macam-macam dengan peringatan yang telah disampaikan sebelumnya. 

Namun, pada saat Amerika Serikat dibawah pimpinan Joe Biden dan telah terjadi pembicaraan mengenai keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO yang dibahas bersama Zelenskyy, pada akhirnya peringatan yang disampaikan oleh Rusia tidak dihiraukan dan akhirnya pada tanggal 24 Februari 2022 Rusia memulai invasinya terhadap wilayah Ukraina.

Atas invasi tersebut, banyak pihak yang menyalahkan tindakan yang telah diambil oleh Rusia. Banyak negara-negara yang memberlakukan sanksi kepada Rusia, terutama sanksi ekonomi. Namun, apabila di telaah lebih lanjut, apakah penyebab terjadinya invasi tersebut sepenuhnya kesalahan dari pihak Rusia? Apakah hanya Rusia saja yang bertanggung jawab atas invasi yang telah dilakukannya terhadap Ukraina?

Sebagai seorang pemimpin nomor satu di Rusia dan yang memerintahkan melakukan Invasi terhadap Ukraina, tidak diragukan lagi bahwa Vladimir Putin bertanggung jawab atas tindakannya tersebut. Namun pada kenyataannya, justru pihak barat khususnya Amerika Serikat pada prinsipnya bertanggung jawab atas terjadinya konflik tersebut. 

Konflik yang diawali pada tahun 2008, kemudian berkembang tahun 2014 dan mencapai puncaknya pada tahun 2022 membawa Ukraina menuju kehancuran. Mengapa Amerika bertanggung jawab? Menurut pendapat saya, hal ini disebabkan karena Amerika Serikat dalam badan NATO yang mendorong permusuhan antara Rusia dan Ukraina. 

NATO yang memiliki prinsip sebagai sebuah aliansi defensif justru melanggar prinsipnya tersebut dengan melakukan ekspansi ke wilayah Eropa Timur yang berbatasan langsung dengan Rusia. Langkah NATO tersebut pada akhirnya memicu kemarahan Rusia dan menjadi salah satu ancaman terbesar yang dihadapi oleh Rusia. 

pendapat ini disesuaikan dengan pendapat seorang profesor Ilmu Politik John J. Mearsheimer yang berkebangsaan Amerika Serikat. Dikutip dari The Economist, Mearsheimer berpendapat bahwa apabila Amerika tidak bertindak lebih jauh dengan memancing kemarahan Rusia maka konflik tersebut tidak akan pernah terjadi . 

Hal ini selaras dengan pendapat dari pakar-pakar kebijakan Amerika Serikat serta pendapat dari Menteri pertahanan Amerika Serikat pada saat pertemuan KTT Bucharest yang mengungkapkan bahwa mengajak Ukraina dan Georgia bergabung dengan NATO adalah suatu kesalahan besar yang telah melampaui batas. Bahkan Kanselir Jerman, Angela Merkel serta presiden Prancis Nicolas Sarkozy menentang menghadirkan Ukraina menjadi keanggotaan NATO.

Kesimpulannya, konflik yang terjadi antara Rusia maupun Ukraina tidak sepenuhnya salah Rusia. justru konflik ini terjadi karena ambisi dari Amerika Serikat dibawah NATO untuk menjadikan Ukraina menjadi bagian dari NATO. konflik ini hampir sama seperti konflik Kuba antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Penempatan misil milik Uni Soviet di Kuba menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat pada saat itu. Menurut saya, konflik ini dapat dihentikan apabila Amerika berkomitmen untuk tidak menjadikan Ukraina menjadi bagian dari NATO dan mempertegas komitmen tersebut dengan perjanjian antar beberapa pihak yang terlibat, baik Ukraina, Amerika Serikat, NATO maupun Rusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun