Allah sengaja mengangkat kisah Ashabul Kahfi sebagai kisah teladan dari para pemuda yang memang layak untuk menjadi suri teladan dari generasi ke generasi. Apalagi di zaman sekarang dimana tingkat godaan lebih besar dari pada jaman dahulu. Yang lebih ditekankan dalam kisah Ashabul Kahfi ini adalah perlunya mempertahankan iman dalam kondisi apa pun. Iman memiliki peran sangat penting karena dari situlah akan lahir amal-amal saleh dalam kehidupan di dunia ini yang buahnya akan dinikmati terutama di akhirat nanti.
Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa kelak pada hari Kiamat Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada tujuh (golongan) orang. Salah satunya adalah golongan pemuda yang menyibukkan dirinya dengan beribadah kepada Allah sebagaimana disebutkan dalam penggalan hadits berikut:
Artinya: "Pemuda yang tumbuh dan berkembang dengan beribadah kepada Allah SWT".
Hadits Nabi yang menyatakan bawa ada tujuh golongan orang yang akan mendapat perlindungan dari Allah SWT, yang salah satunya adalah para pemuda yang tumbuh dan berkembang dengan suka beribadah kepada Allah SWT, maka Ashabul Kahfi yang terdiri dari tujuh orang pemuda itu menjadi salah satu contohnya. Mereka adalah sekelompok pemuda yang tidak menjadikan masa muda sebagai pembenar untuk bermaksiat kepada Allah Swt dengan hidup berfoya-foya, tetapi justru banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah Swt. Ketika keselamatan jiwa mereka terancam, Allah melindungi mereka dengan membuatnya tidur selama berabad-abad hingga situasi kondusif.Â
Setelah mereka bangkit dan kembali pada kehidupan nyata, para pemuda itu melanjutkan ibadahnya kepada Allah Swt. Di dunia mereka mendapat perlindugan dari Allah Swt. Terlebih nanti di Hari Kiamat, mereka akan mendapat perlindungan dan pertolongan bersama-sama dengan keenam golongan orang lainnya, yakni: (1) para pemimpin yang adil, (2) orang-orang yang hatinya bergantung di masjid, (3) dua orang yang saling menyayangi karena Allah, bersatu karena Allah dan berpisah karena Allah, (4) orang-orang yang diajak berbuat zina oleh wanita cantik dan kaya namun mereka menolak karena takut pada Allah, (5) orang-orang yang bersedekah dengan ikhlas, dan (6) Orang-orang yang ketika mengingat Allah dalam kesendirian berlinang airmatanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H