Sebenarnya kata Hendra, khusus kepada Majelis Kesehatan daerah atau MKD dan MKK, "Mari kita sama-sama kita kerjakan dengan MKD dan MKK dan pihak sepkat akan merivisi TOR yang terbaru, ada monitoring yang khusus dengan dilakukan oleh sepkat dan membuat RKTL MSF" demikian Hendra.
Sedangkan Era Armahera menjelaskan bahwa di Lawe Alas perlegkapan untuk persalinan masih kurang, ambulance dan peresmian rawat inap di Puskesmas Lak-Lak yang rencana akan diadakan pada September namun sampai sekarang belum ada.
Suharto selaku Ketua MKD, menyatakan bahwa ada sesuatuyang aneh  karena program sudah berjalan namun surat keputusan atau SK belum ada, nah ini yang menjadi kendala utama karena masalah kepengurusan dan susunan struktur MKD, maka MKD secara administratif belum bisa bekerja. Kalao dalam waktu secepat mungkin bisa mendorong bupati untuk menerbitkan SK maka akan kita lakukan kegiatan secara full dan berharap agar kiranya media dapat mengadvokasi dan meluruskan masalah.
Kenapa sejumlah Puseksmas belum berjalan dan melaksanakan kegiatan, karena tidak ada sinergi di kecamatan, karena semua leading sektor tidak ada koordinasi dengan kecamatan, namun kalau ada koordinasi secara menyeluruh maka permasalahan akan teraasi dengan sendirinya, kurangnya sosialisasi dan penyuluhan, terang Suharto.
Sedangkan LPSS-Kinerja Zulfahmi, MKD dibangun dengan harapan akan menjadi emberio bidang kesehatan yang sejajar dengan MPD, MPU dan lain, MKK lebih kuat kedudukan lebih tinggi dibanding dengan MKD, demikian Zulfahmi.
Penulis adalah Jurnalis Warga Aceh Tenggara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H