Mohon tunggu...
RM TPA II
RM TPA II Mohon Tunggu... Eks, Mahasiswa -

S1 Pendidikan Matematika Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Kemarau Aceh

24 Juli 2017   01:33 Diperbarui: 27 Juli 2017   18:25 3195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brayeun (sumber : acehdesain.files.wordpress.com)

1. Letak geografis Indonesia yang berada di tengah garis khatulistiwa

Hampir dipastikan semua orang di negeri tahu dan menyadari bahwa tanah kebanggan yang mereka pijak berada persis di garis khatulistiwa. Karena posisi geografis inilah, Indonesia mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pergerakan angin yang bertiup di negara khas yang berada di khatulistiwa telah sebabkan proses alamiah terjadinya dua musim tersebut.

2. Gejala perubahan cuaca

Wilayah Indonesia yang terdiri dari samudera dan lautan luas sebabkan perilaku aliran angin muson timur di antara bulan April hingga Oktober. Angin periodik setiap setahun sekali ini mengalirkan hawa panas dari gurun gersang Benua Australia yang sangat luas daratannya menuju ke wilayah Indonesia.

3. Udara dan Alam yang makin rusak dan tercemar

Walaupun secara tidak langsung mempengaruhi gejala musim kemarau, namun ternyata perubahan kandungan udara dan alam yang sudah sangat tercemar ikut memberikan andil bencana kekeringan.

Polusi dan alam yang tercemar secara akumulatif membawa dampak kerugian pada berkurangnya keseimbangan alam. Akibatnya jika kemarau panjang melanda, maka air tanah akan cepat kering karena minimnya pepohonan, atau jika musim kemarau tiba maka kualitas udara akan bertambah semakin buruk atau kualitas air akan sangat tercemar.

4. Gejala Alamiah Bumi berwujud El Nino

Secara arti ilmiah, El Nino dapat dijelaskan sebagai gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (SPL/SST) di Samudera Pasifik di sekitar garis ekuator khususnya di bagian Tengah dan Timur, tak jauh dari wilayah Pantai Negara Peru. Selain itu, El Nino pun berdampak pada menurunnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik sekitar ekuator bagian barat.

Penjelasan ilmiahnya seperti ini, Saat memasuki gejala El Nino, aliran massa uap air dari Indonesia mengalir ke Samudera Pasifik, akibatnya terjadi pengurangan pasokan uap air di wilayah Indonesia. Padahal pasokan uap air yang melimpah di Indonesia adalah pemicu turunnya hujan deras. Jika uap air berkurang, cuaca di Indonesia cenderung dingin dan kering. El Nino akan menyebabkan fenomena Kemarau berkepanjangan tergantung seberapa besar intensitas El Nino tersebut. (sumber : 4 Penyebab Bencana Kemarau dan Kekeringan yang Melanda Indonesia).

Kondisi Saat Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun