Halaman pintu gerbang utama kampus B Universitas Airlangga disulap menjadi showroom motor Vespa setiap hari kamis malam oleh para civitas-nya. Seperti malam ini, kamis (13/2), komunitas Scooter yang digawangi oleh civitas akademika Universitas Airlangga ini menjajarkan Vespa mereka dengan rapi di pelataran gerbang utama Kampus B, Universitas Airlangga.
Berawal dari rasa suka mengendarai motor klasik, Amirudin Hanif, Pio Jodi, Primadino A., Gilang, dan Rezi Agung Takris - mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya - serta rekan-rekannya mulai melirik aktivitas kumpul-kumpul bersama pecinta Vespa lain. “Awalnya gara-gara Pio naik vespa, saya jadi kepingin. Karena asik, akhirnya kami berdua ngumpulin teman-teman yang juga suka vespa di lingkup Universitas Airlangga untuk bikin komunitas.“ Ujar Amirudin Hanif, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya salah satu pemerakarsa komunitas yang belum genap setahun berdiri ini.
Awal Berdiri
Airlangga Scooterist atau biasa disebut Airscoot mulai dirumuskan sejak bulan Ramadhan 2013 lalu. “Kalau nantinya ditanya Dies Natalis – nya bulan apa, pokoknya ya Ramadhan mbak. Kan soalnya kita ikut kalender Hijriyah. Kalau peresmiannya sendiri belum kita lakukan. Rencananya November lalu sambil touring ke Bromo. Tapi apa daya, cuaca tidak mendukung.“ Tambah Amirudin Hanif. Komunitas yang beraliran Vespa Klasik ini tak hanya beranggotakan mahasiswa Universitas Airlangga saja. Baik seluruh civitas, mahasiswa universitas lain, masyarakat sekitar UA, bahkan anak SMA/SMK juga turut bergabung dengan komunitas yang memajang Vespa tahun 70an – 80an ini.
“Saya ketemu mereka (Hanif, dkk.) pas saya lagi ngisi bensin di POM. Karena sama-sama pake Vespa, akhirnya saya ikutan nimbrung.“ Terang Wiro, salah satu alumnus Universitas Negeri Surabaya yang kini bergabung dengan Airscoot Universitas Airlangga. Ia menambahkan bahwa memang awalnya Hanif dan teman – teman ingin membuat komunitas Vespa yang beranggotakan civitas akademika Universitas Airlangga saja, namun setelah dibicarakan bersama, dan berkaca pada filosofi scooterist sendiri, maka mereka memutuskan bahwa komunitas ini dibuka bagi dulur-dulur scooterist di Surabaya.
Nama Airlangga Scooterist sendiri dipilih karena memang dari awal komunitas yang digawangi oleh lima orang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya ini terbentuk di Universitas Airlangga, showroom kilat mereka juga di pelataran gerbang utama Kampus B Universitas Airlangga, jadi dirasa sesuai jika komunitas ini menyandang nama Airlangga.
Aktivitas Rutin
Komunitas yang diketuai oleh Rezi Agung Takris ini, saat ini tengah mempersiapkan acara Jambore Scooterist bertajuk Java Scooterist Rendesvous bersama komunitas – komunitas Vespa yang lain. Acara ini merupakan acara tahunan sebagai ajang berkumpulnya pengendaraScooter se-Jawa. “Tahun lalu JSR diadakan di Jepara, sedangkan tahun ini akan diadakan di Jawa Timur. Kami berharap Surabayalah yang nantinya akan jadi tuan rumah.“ Imbuh pemuda yang biasa dipanggil Rere ini.
Berbeda dari komunitas motor pada umumnya yang cenderung memilih weekend sebagai hari pertemuan, komunitas yang juga beranggotakan anak – anak SMA/SMK ini memilih hari kamis sebagai hari pertemuan. “Memang dari awal, kami kumpul – kumpul nya hari Jumat, tapi malah jarang yang datang. Seperti yang kita tahu, teman – teman juga banyak yang anak perantauan, jadi kalau akhir pekan seringnya malah pulang kampung. Jadi kami pindah hari Kamis malam, dimana yang kerja maupun sekolah sudah selesai, dan yang mau pulang kampung bisa pulang dengan riang gembira.“ Ungkap Amirudin Hanif dan Wiro seraya bercanda bersama teman – teman komunitas Airscoot Universitas Airlangga, sebagaimana prinsip scooterist, yakni Satu Vespa, Sejuta Saudara. (Ras)
