Mohon tunggu...
Hendro Purwanto
Hendro Purwanto Mohon Tunggu... lainnya -

seekor anak ayam yg belajar terbang, pencarian jati diri untuk menjadi pribadi yg lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Sopan Santun" Sebuah Budaya yang Terlupakan

17 Mei 2011   16:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:32 1763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang bertanya, apa yg menurut saya "Paling Indonesia", saya pun berpikir sejenak. Lalu, saya jawab dengan "Sopan santun". Mungkin anda heran mengapa saya menjawab demikian. Saya merasa bahwa sopan santun lah yang memberi arti terhadap kehidupan bangsa ini. sopan santunlah yang memberi ciri khas bangsa ini, yang membedakannya dengan bangsa lain. Mari kita sedikit luangkan waktu untuk sekedar membaca tulisan ini.

Sopan santun, atau juga dikenal sebagai tata krama, merupakan salah satu ciri khas dari masyarakat Indonesia. Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal dengan keramahannya, kesopanannya, serta adat istiadat yg dijunjung tinggi. Namun, apabila kita berkaca pada kehidupan bangsa saat ini, sungguh ironis sekali dimana banyak sekali pergeseran yang dilakukan oleh anak- anak, remaja, bahkan orang tua mengenai budaya sopan santun ini. Di majalah, televisi, internet, tak jarang orang berani melakukan perilaku yang sebenarnya dianggap tidak sopan, namun sudah dianggap biasa dengan alasan "Ini zaman modern". Lalu haruskan budaya sopan santun ini harus dilupakan karena ada kata  baru yang kita sebut dengan "Modern" ?

Saat saya masih kecil, saya diajarkan untuk memanggil dengan sebutan Mas, Mbak, Pak, atau Bu, untuk orang yang lebih tua dari saya. Namun, sekarang ini, ketika saya berjalan dan bertemu dengan anak-anak, mereka telah memiliki panggilan baru yaitu "Loe-gue", Bahkan tak jarang mereka pun juga memanggil orang tua mereka dengan panggilan yang sama (loe-gue). Sekali lagi, ini salah satu imbas dari adanya dunia modern. Lalu, Dimanakah saya bisa menemukan orang-orang yang masih menghargai orang lain, peduli akan adanya kesopanan serta berperilaku santun seperti yang diajarkan orang tua kita? Apakah nantinya orang-orang tersebut akan punah dalam 10 atau 20 tahun mendatang?

Melakukan pembicaraan melalui telepon, juga memiliki sopan santun yang harus dipahami. Misalnya, kapan waktu yang tepat untuk menelepon? Siapa saja yang kita telepon? Berapa lama kita boleh menelepon seseorang? Masihkah kita mendengar ucapan seperti Assalamu 'alaikum, selamat pagi, selamat siang, dll saat kita menelepon seseorang? Sederhana tentunya, namun sepertinya, kalimat-kalimat tersebut sudah jarang kita dengar saat menelepon atau ditelepon teman, saudara, atau bahkan keluarga kita.

Di sisi lain, media informasi berkembang seiring kemajuan zaman. Namun, itu juga berimbas pada perilaku sebagian orang, yang merubah gaya hidupnya mengikuti bangsa lain, dan mulai meninggalkan budaya yang dimiliki bangsa ini. Sebut saja pornografi, seks bebas, fashion, musik, dan sebagainya yang mulai diikuti oleh sebagian orang, dengan dalih agar dirinya eksis dalam kehidupan serta enggan dibilang ketinggalan zaman, merekapun perlahan-lahan mulai meninggalkan budaya bangsa ini. Ketika orang menggunakan pakaian yang terbuka telah dianggap biasa, hamil diluar nikah dianggap biasa, foto, bahkan video yang dapat merusak moral bangsa ini telah dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Bukankah itu semua telah melanggar norma kesopanan yang ada pada bangsa ini?

Perilaku yang telah menjadi hal yang dianggap biasa, seharusnya dapat dikaji ulang, apakah semua itu memang harus dibiasakan atau harus ditinggalkan? Tidak semua imbas dari modern itu baik untuk kita. Oleh karena itu, bijaklah dalam berperilaku dalam kehidupan ini.

Dalam tulisan saya yang singkat ini, saya tidak bermaksud untuk menentang adanya modernisasi, namun saya hanya ingin melampiaskan kekecewaan saya atas berkurangnya nilai-nilai kesopanan yang dimiliki bangsa ini. Marilah kita mulai membuka mata, dan melihat kembali di sekeliling kita, apakah sopan santun itu masih ada, atau hanya akan menjadi budaya yang terlupakan oleh bangsa ini.

Bagi pembaca yang masih dikategorikan sebagai anak-anak, dan remaja, sudahkah kita membiasakan sopan santun dalam kehidupan anda? Lalu untuk para orang tua, apakah kita sudah mengajarkan sopan santun itu pada anak-anak kita? renungkanlah sejenak, karena meskipun kesopanan itu merupakan bagian kecil dari kehidupan, kesopanan inilah yang akan membuat hidup kita jadi lebih baik. Marilah kita mulai untuk menghidupkan kembali budaya sopan santun yang baik. Menanamkan itu pada anak cucu kita, sehingga ciri khas dari bangsa ini tidak akan hilang ditelan waktu. "Sopan santun sebuahbudaya yang terlupakan" hanyalah sebagai pengingat untuk kita agar tidak melupakan perilaku sopan dan santun dalam kehidupan ini.

Semoga bermanfaat bagi semua pihak...Wassalam

Love you Indonesia..........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun