Seorang pastur pernah mengatakan,"Yesus memberikan tubuh-Nya dan darah-Nya dalam Ekaristi dan untuk itu Dia telah mengorbankan diri-Nya agar kita bisa hidup kekal. Pengorbanan yang besar. Apakah kita menghargai pengorbanan-Nya? Betapa kita sering lupa saat keluar dari Gereja, kembali melakukan dosa yang sama. Tetapi Yesus tidak lupa. Ia terus memberi kita makan dan menguatkan kita dari dalam. Yesus memberikan tubuh-Nya dan darah-Nya sebagai makanan dan minuman agar dosa kita dapat diampuni sehingga kita diperdamaikan dengan Allah. Sehingga bersama kematian dan kebangkitan-Nya, kita akan memperoleh hidup yang kekal bersama-Nya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H