Mohon tunggu...
Marcha Latupeirissa
Marcha Latupeirissa Mohon Tunggu... Administrasi - The Special One β€’ Indonesian β€’ πŸ‘©πŸ’ŸπŸŽΆπŸŽ€πŸŽ§πŸŽ¬πŸŽ₯πŸ“πŸ“±πŸ“·πŸŒŒ

The Special One β€’ Indonesian β€’ πŸ‘©πŸ’ŸπŸŽΆπŸŽ€πŸŽ§πŸŽ¬πŸŽ₯πŸ“πŸ“±πŸ“·πŸŒŒ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"What Do I Know?"

25 Februari 2018   14:22 Diperbarui: 25 Februari 2018   15:53 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku tahu saat kematian datang tidak semua orang siap menerimanya.

Baik mereka yang menghadapinya langsung atau bagi mereka yang ditinggalkan.

Aku tahu terkadang hidup terlalu cepat untuk bergonta-ganti jalan cerita.

Ketika sekarang aku berada di sini, dengan segala sesuatunya di sekelilingku. Satu tahun lagi aku bisa saja berada di suatu tempat yang sama sekali tidak dapat kubayangkan sebelumnya, dengan segala sesuatunya di sekelilingku.

Aku tahu waktu begitu cepat berlalu. Aku menua. Dan aku berharap waktuku masih cukup lama. Setidaknya cukup bagiku untuk mencapai garis akhir hidupku.

Aku tahu kesempatan tidak selalu datang, tapi aku tahu kemungkinan akan selalu ada. Dan aku tahu aku selalu mempunyai pilihan untuk menentukan cerita hidupku selanjutnya.

Aku tahu aku menarik di matamu. Mungkin satu hari bersamaku dapat mengubah sisa hidupmu dan juga aku.

Aku tahu kita tidak akan lepas dari dosa. Tapi setidaknya setiap hari aku berusaha untuk mengalahkan diriku yang kemarin. Aku di sini bukan untuk bersaing denganmu, tapi dengan diriku sendiri.

Aku tahu harta di dunia ini bisa dicari dengan cara apa pun. Tapi aku sadar Tuhan menginginkan agar aku bisa mendapatinya dengan cara yang baik.

Aku tahu Tuhan memberikan aku kebebasan. Aku bisa berpaling dari-Nya saat ini juga untuk pergi meninggalkan-Nya dan mengikut tuhan yang lain setelah semua yang telah aku lalui dalam hidupku. Aku bisa saja menghancurkan hidupku. Aku bisa saja meninggalkan semuanya. Aku bisa saja mengakhiri hidupku saat ini juga. Tapi apakah itu yang Tuhan ku mau?

Aku tahu Tuhan memberikanku hati & akal budi untuk membedakan mana yang baik & yang tidak. Aku tahu Tuhan memberikanku kebebasan yang akan kupertanggungjawabkan kelak.

Aku tahu pilihan hidupku mungkin tidak selalu tepat & mungkin beberapa kali aku salah memperhitungkannya. Toh hidup ini bukan seperti lingkaran yang bulat sempurna. Tidak semua hal dapat kita perhitungkan.

Aku tahu bila aku tidak memulai maka aku tidak akan pernah menyelesaikannya.

Aku tahu hidup itu selalu ada resiko. Bila aku tidak cukup berani untuk melangkah maka selamanya aku akan berada di sini sampai mati. Aku tidak mau selamanya di sini.

Aku tahu orang-orang di sekelilingku akan pergi. Aku pun kelak akan pergi meninggalkan kamu.

Aku tahu ada begitu banyak hal lainnya yang belum aku ketahui. Akan aku beritahukan padamu kelak bila aku tahu nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun