Mohon tunggu...
Marcha Latupeirissa
Marcha Latupeirissa Mohon Tunggu... Administrasi - The Special One β€’ Indonesian β€’ πŸ‘©πŸ’ŸπŸŽΆπŸŽ€πŸŽ§πŸŽ¬πŸŽ₯πŸ“πŸ“±πŸ“·πŸŒŒ

The Special One β€’ Indonesian β€’ πŸ‘©πŸ’ŸπŸŽΆπŸŽ€πŸŽ§πŸŽ¬πŸŽ₯πŸ“πŸ“±πŸ“·πŸŒŒ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mental Orang Suka Minta-Minta

8 Februari 2018   01:02 Diperbarui: 8 Februari 2018   21:26 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Dengan gigih mereka kesampingkan keterbatasan mereka. Perjuangannya? Jangan ditanya. Bisa 2 atau 3 kali lipat lebih berat, mungkin lebih. Jelas apa yang membedakan? Mental.

Dengan mental pejuang mereka mengalahkan kekurangan fisiknya. Mereka bisa berkarya dan bahkan ada yang bisa melejit begitu pesat memutar balikan keterpurukannya menjadi sebuah kemenangan & penghargaan.


Apakah melulu tentang keterbatasan fisik? Tidak juga. Ada orang-orang yang secara fisik mereka baik-baik saja. Hanya saja mereka menganut paham tukang minta-minta yang dalam beberapa kesempatan dalam kesehariannya ingin mendapatkan sesuatu dengan seminim-minimnya usaha bahkan kalau bisa tanpa modal. Ini lebih menyedihkan lagi..

Aku bersyukur, dalam beberapa kali kesempatan dalam masa mudaku harus ditempa oleh kesulitan hidup. Aku bersyukur, dalam beberapa kali kesempatan dalam hidupku, orangtua ku telah memberikan contoh padaku untuk tidak menganut mental seorang tukang minta-minta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun