Mohon tunggu...
RZ Hakim
RZ Hakim Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyat biasa yang senang menulis. Kini tinggal di Kalisat, kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah yang Tertinggal di Kedungsari Surabaya

3 April 2015   16:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:35 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat besar, Kim Yun menikah dengan Li Wi Cong. Mereka memiliki anak bernama, A Mi (Sulastri), A Bing (Sumiati), A Wun (Sukamto), dan yang bungsu bernama Li Ya Sin (Yasin).

Meskipun sudah sempat dicegah oleh Burani, Kim Yun dan Li Wi Cong cerai di tahun 1985. Tak lama kemudian Li Wi Cong meninggal dunia. Burani sendiri, ia meninggal dunia di pemula tahun 1990an dan dimakamkan secara Kristen di Surabaya, tapi di Jember ia ditahlilkan secara Islam. Keturunan Burani masih menempati rumah Kedungsari Surabaya hingga sekarang.

Saya mencintai Surabaya. Ketika mengenangnya, yang terlintas adalah wajah Kim Yun dan lelaki kecil bernama RZ Hakim.

*Catatan kecil ini saya hadiahkan untuk Odol dan Melia di Surabaya. Selamat menikah. Jadilah seperti pasangan Burani dan lelaki asing itu, mereka saling melengkapi dan saling belajar setia. Mesti kisah mereka tak bisa dijadikan teladan oleh Kim Yun, setidaknya orang lain bisa menjadikannya inspirasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun