Periculum in mora, tidak ada waktu lagi untuk tidak berbuat apa-apa. Detik begitu ganas menuai usia. Tidak peduli apakah kita sedang berproses atau menjalani hidup statis.
Pesan dalam botol, hakekatnya adalah mengirim sebuah pesan indah yang dimasukkan ke dalam sebuah botol. Jika botol tersebut bocor, pesan akan basah dan tak mungkin tersampaikan. Agar pesan sampai, kita butuh tutup botol yang kuat dan tahan bocor. Tutup botol yang survive di segala kondisi dan cuaca, itu yang kita butuhkan.
Kawan, maukah kau menemaniku merayap dalam sepi? Ya benar, seperti merayapnya akar. Setidaknya, pada saat nanti kita menjadi sampah dan menyatu dengan tanah, kita telah melakukan apa yang memang harus dilakukan. Begitulah kehendak semesta.
Waktu merubah banyak orang. Kita pastinya juga akan berubah. Setidaknya kita akan mengeriput, mati dan selesai. Masalah dikenang atau tidak, itu bukan urusan kita. Bukan juga sebuah tujuan hidup, meskipun dulu aku pernah begitu memikirkannya. Hmmm, kiranya dulu aku pernah terjebak virus eksistensi.
Mari kita selesaikan pesan dalam botol yang memang belum selesai. Tutup Botol - Tribute to Jember. Kali ini, mari kita melakoninya seperti merayapnya akar yang menghunjam di kegelapan sepi.
Kawan, salam lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H