Mohon tunggu...
RZ Hakim
RZ Hakim Mohon Tunggu... lainnya -

Rakyat biasa yang senang menulis. Kini tinggal di Kalisat, kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nostalgia Perjalanan Setahun Yang Lalu

13 Juni 2012   07:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:02 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Garam Madura

1339527933336703315
1339527933336703315

Opic berpose di tanah Madura, depan pelabuhan Kamal

Madura, pulau yang eksotis. Besarnya kurang lebih 5.250 km persegi, dengan empat Kabupaten (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep). Tentu saja saya berpose di setiap perbatasan kotanya. Itu memang hobi saya, hehe.. Setiap perbatasan kota menawarkan keindahannya sendiri, selain juga menawarkan kerinduan pada kota sebelumnya. Dengan kata lain, perbatasan adalah pintu gerbang menuju budaya yang berbeda, logat yang berbeda, makanan yang berbeda, dan irama kehidupan yang tak lagi serupa. Tidak setiap tempat wisata sempat saya kunjungi. Namun begitu, saya bahagia bisa bercumbu dengan dengan pulau garam dalam tempo yang lambat. Bagi saya, Madura terlihat lebih anggun manakala dinikmati di atas sadel BMX. Keramahan Bangkalan, eksotisnya Sampang, manisnya api tak kunjung padam Pamekasan, dan cantiknya Sumenep, semua masih terekam di ingatan. Seakan akan kenangan itu direkatkan oleh setiap peluh yang mengucur. Ketika saya mengunjungi Pulau Mandangin, jujur saja saya terkesiap. Sebelumnya, manalah saya tahu kalau di Indonesia ini ada sebuah pulau bernama Mandangin?

Pulau Mandangin

1339530425231386833
1339530425231386833
Mandangin adalah pulau yang kecil, masuk Kabupaten Sampang. Luasnya kurang lebih hanya 2 Km persegi atau bisa jadi lebih kecil dari itu. Hebatnya, pulau Mandangin berpenduduk padat (mengingat kecilnya pulau tersebut). Oleh masyarakat Sampang, Mandangin lebih dikenal sebagai pulau yang dulu dijadikan pulau buangan untuk penderita kusta. Wew, ini juga saya baru tahu sesampainya di sana. Dari masyarakat setempat saya lebih mengenal Mandangin. Katanya, pada Orde Baru Mandangin dinyatakan sebagai pulau buangan penderita kusta. Ini untuk mempermudah pengobatan dan agar kusta tidak mudah menyebar. Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi.

Pulau Talango

13395309341145281705
13395309341145281705
Pulau kecil kedua yang sempat saya kunjungi adalah Pulau Talango, di ujung Kabupaten Sumenep. Ini adalah persinggahan terakhir saya selama menyusuri Madura. Ya, saya bersyukur bisa menikmati Mandangin, api tak kunjung padam, goa lebar, air terjun Pamekasan yang saya lupa namanya, Keraton dan Museum Sumenep, Pantai Lombang, sebuah pesantren, dan beberapa lagi. Memang, BMX membuat perjalanan saya terlihat lambat dan melelahkan. Tapi ternyata tidak juga. Lambat hanyalah masalah waktu kita sampai di tujuan. Dan saya tahu bagaimana caranya bersenang senang meski selelah apapun. Cerita selanjutnya.. Saya menerima sebuah kabar, datangnya dari kota kecil Jember. Kabar yang sangat panjang jika saya jelaskan di sini. Intinya, dalam beberapa hari ke depan ada agenda yang setia menunggu. Ah, kabar ini hanya mengingatkan saya pada sebuah kata bernama 'pulang.' Menuju Sebuah Kata Bernama Pulang

Di atas sampan kecil

13395389492108698361
13395389492108698361
Dari Pelabuhan Talango Menuju Pelabuhan Kalianget

Esoknya saya dan Opic melangkah pulang. Menyeberang menuju Pelabuhan Kalianget, menikmati sensasi perahu kecil bersama penduduk setempat. Penyeberangan yang singkat, hanya hitungan menit, tapi alangkah menyenangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun