Mohon tunggu...
Annas Chairunnisa Latifah
Annas Chairunnisa Latifah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

proud daughter of Agus Karyadi | Calon Menparekraf yang suka jalan-jalan sambil menikmati matahari terbenam | https://twitter.com/annaskaryadi , http://instagram.com/annaskaryadi , annaskaryadi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Potret

27 Desember 2013   05:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:27 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini membuat saya merindukan era dimana kamera adalah barang mewah dan foto adalah sesuatu yang sangat berharga. Kenapa?

Di sebuah objek wisata yang saya kunjungi hari ini terlihat sangat ramai, tentu saja selain bertepatan dengan liburan sekolah juga bertepatan dengan libur Natal . Ada rombongan keluarga, teman, rekan kerja hingga rombongan study tour. Nampak juga beberapa turis internasional.

Salah satu kegiatan wajib jika seseorang berwisata di zaman sekarang adalah, berfoto. Begitu pula yang saya lihat disini. Jeprat jepret kamera ponsel, kamera saku, tablet sampai kamera DSLR ramai mewarnai setiap sudut tempat. Tentu saja banyaknya kamera disebabkan oleh harga kamera yang semakin terjangkau. Di satu tempat setiap orang bisa berpose lebih dari tiga kali dengan berbagai gaya dan sudut kamera. Bisa dibayangkan sekarang mudahnya berfoto sampai puas karena kamera sudah tidak tergantung dengan gulungan film. Ratusan foto bisa dihasilkan setiap hari, tetapi belum tentu foto tersebut akan dicetak. Biasanya foto-foto itu akan diunggah ke media social seperti facebook, twitter dan instagram. Beberapa orang akan ditandai dalam foto seakan memberitahukan ‘eksistensi’ mereka. Saya mendapat kesan, karena terlalu asyik berfoto mereka sampai lupa nilai dari objek wisata yang dikunjungi.

Bila diingat masa kecil saya dulu, frekuensi berfoto  berbeda jauh dengan sekarang. Saya dan keluarga akan berfoto setelah puas mengelilingi tempat wisata dan jika keluarga sudah berkumpul . Foto pun diambil di beberapa momen atau beberapa tempat saja, hanya satu kali mengingat jumlah film yang terbatas. Pose yang digunakan pun tak neko-neko, cukup berdiri dan tersenyum manis. Ketika film telah habis maka foto akan dicetak, setelah dicetak akan terbit rasa puas melihat foto-foto tersebut. Terlebih setelah beberapa tahun berlalu, foto tersebut akan memunculkan kenangan masa lalu

Kini semakin sedikit orang yang meletakkan album foto dibawah meja ruang tamu mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun