Mohon tunggu...
San Ridwan Maulana
San Ridwan Maulana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Sikap lebih penting daripada ilmu, daripada uang, daripada kesempatan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecerdasan Emosional Pendidik

25 November 2010   06:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:19 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1290667939346737733

Menggagaspersoalanpendidikanpada dasarnyaadalahmenggagas persoalan kebudayaandanperadaban.Secaraspesifikgagasanpendidikanakan merambah ke wilayahpembentukan peradaban masa depan,suatuupaya merekonstruksipengalaman-pengalamperadaban umatmanusia secara berkelanjutangunamemenuhi tugas kehidupannya, generasi demigenerasi. Sebagai lembagapendidikanformal,sekolahmerupakan tempat pengembanganilmupengetahuan,kecakapan,keterampilan,nilaidansikapyang diberikansecara lengkap kepada generasi muda. Hal ini dilakukan untuk membantuperkembanganpotensidankemampuanagarbermanfaatbagi kepentingan hidupnya.

Dalamkeseluruhanprosespendidikankhususnyapendidikandisekolah, gurumemegang peranan yang paling utama. Perilaku guru dalam proses pendidikanakan memberikanpengaruhdanwarnayangkuatbagipembinaan perilakudan kepribadiansiswa.DalamUndang-UndangNo. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan bahwa:ìPendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan

Nasional Indonesia,dan tanggapterhadap tuntutan perubahan zaman.î1 Berdasarkan tujuan pendidikan nasional ini sangat jelas peranan guru sangat esensial dan vital.

Sebagaisalahsatukomponendalamprosesbelajarmengajar(PBM),guru memilikiposisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran dalam merancang,mengelola, melaksanakandanmengevaluasipembelajaran.2Iajuga memilikikedudukansebagaifigur sentraldalammeningkatkanproses belajar mengajar.3 Ditanganparagurulahterletak kemungkinanberhasilatautidaknya pencapaiantujuanbelajarmengajardisekolah,sertadi tanganmerekapulalah bergantungnyamasadepankarirpesertadidikyangmenjaditumpuanparaorang tua. Maka diharapkan melalui proses ini peserta didik mempunyai sejumlah kepandaiandankecakapantentangsesuatuyangdapatmembentukkematangan pribadinya.

Namun,apabilakitamelihatrealitasyangterjaditernyatakualitasguru padasaat ini masih banyak dibicarakan orang, atau masih sajadipertanyakan, baik dikalanganparapakar pendidikanmaupundiluarpakarpendidikan.Selama dasawarsaterakhirinihampirsetiaphari,mediamassacetakbaikharianmaupun mingguanmemuatberitatentangguru.Ironisnya, berita-beritatersebutbanyak yang cenderung melecehkan posisi guru, baikyang sifatnyamenyangkut

kepentinganumumsampaikepadahal-halyangsifatnyasangatpribadi, sedangkan dari pihakguru sendiri nyaris tidak mampu membeladiri.

Masyarakat kadang-kadang mencemoohkan dan menuding guru tidak berkompeten, tidakberkualitasdansebagainya,manakalaputra-putrinyatidak bisamenyelesaikanpersoalan yangiahadapisendiriataumemilikikemampuan tidak sesuai dengan harapannya.4

Kalangan bisnis (industri) pun memprotes para guru karena kualitas

lulusandianggapkurangmemuaskanbagikepentinganperusahaanmereka.Tentu sajatuduhandanprotesdariberbagaikalangantersebutdapatmenurunkancitra guru.5

Sikap dan perilaku masyarakat tersebut memang bukan tanpa alasan,

karenamemangadasebagianoknumguruyangmenyimpangdarikodeetiknya. Anehnyalagikesalahansekecilapapunyangdiperbuatgurumengundangreaksi yangbegituhebatdimasyarakat.Halinidapatdimaklumikarenadenganadanya sikapdemikianmenunjukkanbahwa memangguruseyogianyamenjadianutan bagi masyarakat di sekitarnya.

Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peransebagai faktorpenentukeberhasilantujuansuatuorganisasiselaintenaga kependidikanlainnya,karenaguruyanglangsungbersinggungandenganpeserta


didikuntukmemberikanbimbinganyangmuaranyaakanmenghasilkantamatan yangdiharapkan. Untuk itu kinerjaguru harus selalu ditingkatkan.

Dalamduniapendidikankinerjaguruatauprestasikerja(performance) merupakanhasil yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktudidalamprosesbelajarmengajardisekolah.Kinerjaguruakanbaikjika gurutelahmelaksanakanunsur-unsuryangterdiridari kesetiaandankomitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai danmengembangkanbahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakanpengajaran,kerjasamadengansemuawargasekolah, kepemimpinanyangmenjadipanutansiswa,kepribadianyangbaik,jujurdan obyektifdalam membimbingsiswa, sertatanggungjawab terhadap tugasnya.

Adabeberapafaktoryangdapatmempengaruhikinerjaguru,salahsatu faktornyaadalahkecerdasanemosional.Goleman6mengemukakanbahwa kecerdasanemosional menentukanposisiseseorangmempelajariketerampilan- keterampilanpraktisyangdidasarkan padalimaunsurnyayaitu:kesadarandiri, motivasi diri, pengendalian diri, empati, danketerampilan dalam membina hubungan.

IstilahEmotionalIntelligencediciptakandansecararesmididefinisikan olehJohnMayerdanPeterSaloveypadatahun1990.sementaraReuvenBar-On

menyumbangkanungkapanEmotionalIntelligence.7Kecerdasanemosi merupakanwacanabarudiwilayahpsikologidanpedagogiksetelahbertahun- tahun masyarakat sangat meyakini bahwa faktor penentu keberhasilan hidup seseorangadalahIQ.Temuanpenelitiandibidangpsikologiyangdilakukanoleh Gardnertentangmultipleintellegenceyangmenyatakanbahwamanusiamemiliki banyakkecerdasan,yangbukanhanyakecerdasanintelektualsajatelahmembuka cakrawalabarutentangpotensimanusiayangbelumdieksplorasiuntuk mendorongkeberhasilanhidup.

Penelitian-penelitiansekarangmenemukanbahwaketerampilansosialdan emosionalinimungkinbahkanlebihpentingbagikeberhasilanhidupketimbang kemampuanintelektual. Dengankatalain,memilikiEQtinggimungkinlebih penting dalam pencapaiankeberhasilanketimbang IQ tinggi yang diukur berdasarkan uji standarterhadap kecerdasan kognitifverbal dan nonverbal.8

Sangat tertariknya banyakorangkepada konsepkecerdasanemosional

memangdimulaidariperannyadalammembesarkandanmendidikanak-anak, tetapiselanjutnyaorangmenyadaripentingnyakonsepinibaikdilapangankerja maupun dihampirsemua tempat lainyang mengharuskan manusia saling berhubungan.9

Guru yangberperan signifikandalampendidikanseharusnya memiliki komitmen yangdapatmenumbuhkankinerja,keyakinandanseperangkatnilai- nilaiyangdapatmenariksiswa-siswauntukmemilikidedikasiyangtinggiguna pencapaian tujuan sekolah. Dengandemikian mereka secara bersama-sama memilikidanmemegangteguhprinsip-prinsipyangtelahditetapkandanberjuang untukmewujudkannyadalamtindakannyata.Merekajuga memilikikomitmen bersamagunamencapai tujuan-tujuan sekolahyangtelah ditentukan sebelumnya.

1UUSPN, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, (Bandung: Citra

Umbara, 2003), h. 3

2SyafruddinNurdindanM.BasyiruddinUsman,Guru Profesionaldan Implementasi

Kurikulum, (Jakarta: CiputatPress, 2002),h. 7

3TabraniRusyan,dkk,PendekatandalamProsesBelajarMengajar,(Bandung: Rosdakarya,1994), cet.3,h. 3

4 Moh.UzerUsman, MenjadiGuru Profesional, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya), 2006, h. 3.

5 ibid

6Daniel Goleman, Emotional Intelligence, Penerjemah T. Hermaya, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama,2000), cet.Ke-10, h. 16

7StevenJ.SteindanHowardE.Book,M.D.,LedakanEQ,penerjemahTrinandoRainy

JanuarsaridanYudhiMurtanto,(Bandung:Kaifa,2002), h.32

8Lawrence E. Shapiro, Mengajarkan Emotional Intellegence pada Anak,(Jakarta: GramediaPustaka Utama,1998), h. 4

9. ibid, h. 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun