Mohon tunggu...
Ulul Rosyad
Ulul Rosyad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jangan hanya melihat dan menilainya, hampiri dan ikut prosesnya, Dan kau akan tau bagaimana Rasanya

Seorang Pencari Susuhe Angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Watu Ondo, Satu-Satunya Jembatan Vertikal di Dunia

2 Agustus 2014   07:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:38 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_336026" align="aligncenter" width="560" caption="Watu Ondo "][/caption]

Meski saya asli orang Tuban dan namanya sudah lama aku dengar, Watu Ondo atau dalam Bahasa Indonesia artinya Batu Tangga. Yang bila musim kemarau, banyak media memberitakan kisah pencarian air bersih yang harus melalui perjuangan berat. Beratnya, selain lokasi mencari airnya jauh juga karena harus melalui anak tangga di tebing yang curam. Alhamddulillah sudah 3 bulan ini pihak pemkab sudah menyediakan tendon-tandon air meski mengambilnya tetap saja meniti jembatan naik ini, setidaknya masalah air di musim kemarau teratasi.

Rabu 30/7/2014 kemarin saya barulah akhirnya berkesempatan menyaksikan sendiri sang legenda ‘Watu Ondo’. Bagi saya Watu Ondo yang terbuat dari kayu jati itu bak sebuah ‘jembatan vertikal’ yang menjadi penghubung dua dusun yang ada di bawah dan atas, yakni Dusun Secang Desa Bektiharjo dan Dusun Ngendut Desa Medokan, kedua desa tersebut masuk administrative Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Konon,Watu Ondo ini keberadaannya sudah dimanfaatkan warga sejak jaman penumpasan orang-orang yang disinyalir ikut gerbong PKI. Puluhan tahun memanfaatkan anak tangga di tebing bukit kapur yang berada di Dusun Secang yang di atas dan Dusun Ngendut yang ada di bawah tebing.

[caption id="attachment_336027" align="aligncenter" width="560" caption="Tandon air bantuan dari pemkab"]

14069111631655571337
14069111631655571337
[/caption]

Membayangkan berjalan di daerah Tebing dengan Jurang yang dalam di tepinya saja sudah cukup membuat badan merinding. Apalagi jika dengan meniti Tangga yang menempel di tebing itu, itulah sensasi yang bisa didapatkan dengan berkunjung ke kawasan Watu Ondo ini. Suatu pengalaman yang mengesankan.

[caption id="attachment_336031" align="aligncenter" width="560" caption="pemandangan dari atas"]

14069125081758651008
14069125081758651008
[/caption]

Sebenarnya terdapat tiga Watu Ondo sebagai penghubung Dusun Secang dan Dusun Ngendut.Dari tiga Watu Ondo, yang menyisakan keasliannya tinggal di Dusun Secang. Ketinggian anak tangga yang terbuat dari kayu jati ini berkisar 10 meter dan posisinya tegak lurus. Seperti pada gambar di atas. Melihat lokasinya, cukup mengerikan. Namun warga Secang maupun Ngendut menganggapnya biasa. Mereka setiap hari memanfaatkan anak tangga meski harus membawa atau memanggul barang sekalipun.

Lokasi Watu Ondo ini memang di daerah yang cukup terpencil. Dari pemandian Bektiharjo sekitar 6 kilometer. Kawasan Dusun Secang berada di bukit tandus bebatuan. Watu Ondo di Dusun Secang ini memang fenomenal. Meski bukan lokasi wisata, namun legendanya sudah menyebar. Bahkan di akhir pekan atau waktu liburan banyak warga dari luar Tuban yang datang. Apalgi saat libur lebaran ini.

Meski saat ini sebenarnya sudah ada jalan beraspal yang menghubungkan kedua dusun. Namun jaraknya yang jauh, membuat warga tetap memanfaatkan anak tangga ini. Melihat kondisi tangga yang memprihatinkan dan kelihatannya tidak aman mestinya pemerintah turun tangan untuk membangun anak tangga itu agar lebih aman dilalui. Sekian dulu sampai jumpa pada reportase unik saya selanjutnya. Terima kasih.

14069130891040047611
14069130891040047611
14069133771852335761
14069133771852335761

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun