Mohon tunggu...
Abyan Taqy Boynge
Abyan Taqy Boynge Mohon Tunggu... Lainnya - ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Instagram: @_bongerrr

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar: Gerakan Muhammadiyah yang Harus Menjadi Acuan di Era Milenial

17 November 2020   23:31 Diperbarui: 17 November 2020   23:41 4710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Amar Ma'ruf Nahi Munkar mungkin terdengar tidak asing ditelinga masyarakat, terlebih yang pernah bersekolah di Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah sendiri mempunyai gerakan islam yang berpegang dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Amar Ma'ruf Nahi Munkar sendiri mempunyai arti yang bersifat nyata (realistis). Sebab, di era zaman sekarang semakin banyak perbuatan yang buruk dari pada perbuatan yang mengajak kebaikan, terlebih anak milenial yang sangat terpengaruh untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Sedangkan kata Da'wah berarti menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan kebaikan dan menyruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah SWT, agar manusia mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat.

Di dalam Al-Qur'an sendiri terdapat ayat yang menjelaskan dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Seperti QS. Al-Imran: 104 "Hendaklah di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung".

Dalam ayat lain disebutkan "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi umat manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah" (QS. Al-Imran: 110).

Dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar juga bisa ditemukan dalam QS. At-Taubat: 71, Al-Hajj: 41, Al-A'raf: 165, Al-Maidah: 78-79 dan masih banyak yang lainnya. Ayat-ayat di atas mengartikan bahwasannya harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari atau di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Di era anak Milenial zaman sekarang sangatlah berbeda dengan anak zaman dulu. Seperti zaman dulu anak-anak masih banyak yang suka mengaji, patuh dan taat kepada orang tua, sopan dan santun kepada orang yang lebih tua, dan lan-lain.

Berbeda dengan era anak Milenial zaman sekarang, contohnya seperti sering bermain gadget dari pada mengaji, suka berperilaku kasar kepada orang tua, suka berdua-duaan dengan lawan jenisnya, banyak yang tidak sopan kepada yang lebih tua, dan masih banyak yang lainnya.

Jarang sekali anak Milenial zaman sekarang yang mempunyai perbuatan atau sikap bersifat Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Amar Ma'ruf Nahi Munkar sendiri sering diartikan "Mengajak kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran (keburukan)".

Bila kandungan ayat-ayat Amar Ma'ruf Nahi Munkar dicermati, bahwa dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar lebih didahulukan dari dalil iman, padahal iman adalah sumber dari segala taat dan yang menentukan perbuatan amal baik dan buruk seseorang di dunia.

Konsisnten dalam menjalankan da'wah Amar Ma'ruf Nahi Munkar adalah sangat penting, sebab jika ditinggalkan maka tatanan di lingkungan masyarakat akan berantakan dan berakibat fatal jika Allah SWT sampai murka dan menyebabkan bencana alam.

Secara prinsip seharusnya seorang Muslim dituntut untuk tegas dalam menyampaikan atau mengajak kebenaran dan mencegah kemungkaran. Tetapi di era anak Milenial zaman sekarang banyak yang beragama muslim tetapi tidak mengajak kepada kebenaran, tetapi malah sebaliknya yang melakukan perbuatan dosa.

Tetapi tidak semua anak Milenial zaman sekarang yang menggunakan waktunya sia-sia hanya untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Di zaman modern ini banyak anak Milenial yang melakukan Da'wah secara online.

Seperti melakukan Da'wah di media social (Youtube, Instagram, Facebook, dan sebagainya), melakukan Da'wah melalui animasi (kartun) untuk menarik perhatian anak-anak, dan melakukan kreatif atau inovasi terbaru untuk melakukan Da'wah di era anak Milenial zaman sekarang.

Dalam yang menyampaikan Da'wah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, orang itu harus memiliki rasa tanggung jawab atas perbuatan yang diucapnya kepada Allah SWT maupun ke masyarakat atas ucapan tersebut.

Tanggung Jawab itu dalam arti bahwa Da'wah yang dilakukan itu harus dilakukan dengan ikhlas dan sejalan dengan apa yang ada di dalam Al-qur'an dan As-Sunnah. Dan arti Da'wah bertanggung jawab ke masyarakat itu memberikan kontribusi positif bagi kehidupan di mata masyarakat lainnya.

Dan suatu kaum yang senantiasa berpegang teguh pada prinsip Amar Ma'ruf Nahi Munkar akan mendapatkan balasan dan pahala dari Allah SWT, antara lain ditinggikan derajatnya, mendapatkan pahala berlipat ganda, terhindar dari laknat Allah SWT, dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun