Kilang mini bukanlah teknologi baru, karena sudah lama beroperasi di Rusia, begitu juga banyak tersebar di ladang minyak Texas AS. Di Indonesia, kilang mini pertama yang sudah beroperasi adalah kilang milik PT. Tri Wahana Universal (TWU) di Bojonegoro dengan kapasitas 16 ribu bph, yang mengolah minyak mentah dari lapangan Banyu Urip, Cepu sejak tahun 2009. Produk BBM yang dihasilkan TWU juga kompetitif. Harga solar atau setara Dex yang diproduksi kilang mini TWU ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga solar non subsidi yang saat ini dijual di pasar.
Merujuk pada penelitian LPPM UGM tentang keberadaan kilang mini TWU tersebut, pada tahun 2014, multiplier effect (efek pengganda) pengoperasian kilang minyak tersebut memberikan nilai tambah ekonomi Rp 1,3 triliun di Bojonegoro, Rp 2,6 triliun di Jawa Timur, dan Rp 9,8 triliun secara nasional. Apabila proyek pembangunan kilang skala mini ini mulai berjalan, tentu akan dapat memenuhi kebutuhan BBM di daerah terpencil, memicu pertumbuhan ekonomi setempat, penyerapan lapangan kerja, penerimaan pajak untuk negara dan daerah, serta nilai tambah lainnya, seperti yang sudah terjadi dengan beroperasinya Kilang TWU Bojonegoro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H