Mohon tunggu...
Abu Tholib
Abu Tholib Mohon Tunggu... -

Wong Banyumas asli yang demi sesuap nasi (pernah) merantau ke Banda Aceh 1996-2000, ke Malang (5 tahun), di Balikpapan (4 tahun) dan sekarang di homeland Banyumas.

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR Childish

10 Maret 2010   09:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:30 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_90537" align="alignnone" width="190" caption="http://majalahouch.blogspot.com"][/caption] Apa yang dikatakan almarhum Gus Dur beberapa tahun yang lalu bahwa DPR bagaikan taman kanak-kanak, terus saja mendapat pembenarannya hingga kini. Bukti mutakhir bahwa anggota DPR layaknya anak-anak TK adalah adanya wacana diantara para anggota DPR di badan anggaran untuk memboikot rapat pembahasan RAPBN Perubahan 2010 dengan Sri Mulyani Indrawati (SMI). Wacana ini dimunculkan karena ketidaksukaannya terhadap SMI yang dituduh bersalah dalam pemberian dana bailout Bank Century sebagaimana tertuang dalam opsi C hasil sidang paripurna DPR beberapa hari yang lalu. Kasihan SMI. Beliau yang telah mendedikasikan keintelektualan, integritas dan profesionalnya demi negara dan telah memutuskan yang terbaik dalam menangani Bank Century, terus dipojokkan begitu rupa. Padahal belum terbukti bersalah di mata hukum! Dikatakan kekanak-kanakan dalam memunculkan wacana boikot ini karena menunjukkan bahwa anggota DPR lebih mengedepankan emosi/perasaan, yaitu ketidaksukaan, bukan mengedepankan profesionalnya sebagai anggota dewan yang sudah diamanahkan oleh undang-undang untuk bekerja membahas anggaran dengan pemerintah. Bersikap profesional saja sulit apalagi bekerja demi rakyat. Sepertinya masih jauh dari harapan. Sikap kekanak-kanakan lainnya adalah saat berlangsung pembacaan sikap/pandangan  fraksi Partai Golkar atas hasil kerja Pansus Hak Angket Bang Century yang disampaikan oleh Idrus Marham. Saat itu ada beberapa orang yang meneriakinya dan yang paling menarik perhatian adalah sebagaimana dilakukan oleh Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo. RS secara terus menerus meneriakan hhuuuuu....dan sialnya dia dishoot sebuah kamera televisi sehingga seluruh masyarakat yang mengikuti sidang melalui layar televisi melihat ulah RS ini. Ulah yang memalukan, tidak hanya bagi dia sendiri tapi juga bagi citra partainya. Bisa saja masyarakat berpendapat partai tersebut rupanya berisi orang-orang yang tidak beretika. Itu sebagian kecil bukti bahwa anggota DPR masih childish dalam sikap-sikapnya. Selanjutnya terserah rakyat yang akan menilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun