Mohon tunggu...
Abu Tajir
Abu Tajir Mohon Tunggu... Freelancer - Bakul buku

Bakul buku yang hobi duit, nulis dan mengolah manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hadis "Tidurnya Orang Berpuasa Itu Ibadah"... Itu Palsu!

5 April 2021   22:36 Diperbarui: 5 April 2021   22:44 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhatikan penuturan para ulama berikut ini. Menurut Imam Ahmad bin Hanbal, Sulaiman bin Amr al-Nakha'i adalah pemalsu Hadis. Yahya bin Ma'in menyatakan, "Sulaiman bin Amr dikenal sebagai pemalsu Hadis." Bahkan dalam kesempatan lain, Yahya bin
Ma'in mengatakan, "Sulaiman bin Amr adalah manusia paling dusta di dunia ini." Imam al-Bukhari mengatakan, "Sulaiman bin Amr adalah matruk (Hadisnya semi palsu lantaran ia pendusta)." Sementara Yazid
bin Harun mengatakan, "Siapapun tidak halal meriwayatkan Hadis dari Sulaiman bin Amr."

Imam lbnu Adiy menuturkan, "Para ulama sepakat bahwa Sulaiman bin Amr adalah seorang pemalsu Hadis." Ibnu Hibban mengatakan, "Sulaiman bin Amr al-Nakha'i adalah orang Baghdad, yang secara lahiriyah, dia adalah orang yang shalih, tetapi ia memalsu Hadis." Sementara lmam al-Hakim tidak meragukan lagi bahwa Sulaiman bin Amr adalah pemalsu Hadis.

Keterangan-keterangan ulama ini cukuplah sudah untuk menetapkan bahwa Hadis di atas itu palsu.

e. Beraktifitas Malam Hari

Tampaknya Hadis di atas itu telah berdampak buruk bagi perilaku sebagian masyarakat Islam, khususnya di Indonesia.
Banyak orang berpuasa tetapi tidak mau bekerja pada siang hari. Mereka banyak
tidur-tidur saja. Alasannya, itu tadi, mereka menyebut-nyebut Hadis bahwa tidurnya orang yang berpuasa itu adalah ibadah.

Memang benar, orang yang berpuasa itu meskipun tidur, ia tetap akan mendapatkan pahala. Tetapi pahala itu diperolehnya lantaran puasanya itu, bukan lantaran tidurnya. Memang tidur pada siang hari
itu akan mendapatkan pahala, dan tentunya apabila hal itu diniatkan agar yang bersangkutan dapat melakukan ibadah dan aktifitas pada sore dan malam harinya. Tetapi hal ini tidak ada kaitannya dengan ibadah puasa.

Dan setelah diketahui bahwa Hadis itu palsu, maka mudah-mudahan ia tidak akan beredar dan disebut-sebut lagi di masyarakat,
khususnya oleh para da'i dan muballigh. Dan ini pada gilirannya mereka yang berpuasa tetap beraktivitas seperti biasa, tidak berlomba-lomba tidur pada siang hari lagi.

Karena seharusnya bulan Ramadhan itu jadi bulan jihad, bulan perjuangan di segala bidang kehidupan.

=====

Sumber:

Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA. Hadis-hadis Palsu Seputar Ramadhan. Pustaka Firdaus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun