Maka yang kemudian dilakukan adalah, pihak yang diserahi tanggung jawab memimpin operasi penyelidikan tersebut harus segera membentuk tim kecil dengan tugas diantaranya menyusun ANTUG (analisis tugas), ANSAS (analisis sasaran) RENPULBAKET (rencana pengumpulan bahan keterangan) operasi intelijen untuk operasi penyelidikan, menyusun anggaran yang diperlukan untuk mendukung operasi penyelidikan dan menetapkan alokasi waktunya, kapan dimulai dan kapan akan berakhir (sama untuk operasi lainnya).
Selain itu juga menyusun anggota tim yang akan melakukan operasi penyelidikan, apakah sekaligus memanfaatkan struktur yang ada yang selama ini melakukan kegiatan penyelidikan, atau membentuk tim baru, terlepas atau berbeda dengan struktur yang sudah ada.
Dalam operasi penyelidikan yang bersifat khusus, biasanya melaksanakan prinsip "kompartementasi" yang ketat, artinya satu sama lain tidak saling tahu dan tidak saling koordinasi.
Dalam hal ini, pihak "handler" yang melakukan pengaturan secara tertutup, agar satu dengan yang lain tidak saling bertabrakan.
Yang melakukan koordinasi bukan petugas di lapangan, melainkan para pengendali di pusat atau ditingkatan yang lebih tinggi dari petugas lapangan.
Sebagian besar sifat dan bentuk operasi penyelidikan adalah tertutup, berbeda dengan bentuk kegiatan penyelidikan yang biasanya lebih banyak bersifat terbuka.
Beberapa teknik dan metode operasi penyelidikan yang bersifat tertutup, diantaranya adalah:
a. pengamatan (observation)
b. penggambaran (describe)
c. penjejakan (suveillance)
d. pembuntutan (tailing)