tidak semua barang itu cocok untuk semua orang.
tidak semua saat cocok untuk iklan.
tidak ada pengelompokan harga yang pasti 100% efektif.
oleh karena itu, jualan jangan asal jualan, harus ada pemetaan, harus ada pendataan.
nah, sebelum turun ke lapangan untuk jualan, bagusnya tiap pelaku dagang paham kekuatan diri, kelemahan diri, kesempatan dan ancaman yang kiranya ada dan akan ada (analisa SWOT). metode analisis yang sangat berguna.
makanya, literasi seorang pebisnis itu harus luas, terutama literasi ilmu-ilmu sosial.
literatur ilmu sosial, misalnya yang terkait perspektif target tentang barang/jasa yang dijual, metode penjualan yang disukai, psikologi pemasaran, model interaksi yang jadi favorit, bagaimana membentuk dan merawat loyalitas pelanggan dan lainnya, itu penting sekali dikuasai, dijadikan bekal untuk mengarungi dunia bisnis.
dan bagi seorang muslim, bisnisnya jelas harus tetap berada dalam cakupan syariah. literatur fiqh muamalah-lah yang jadi bekalnya.
jaman sekarang, wasilah belajar banyak banget, tidak harus tatap muka dengan pengajar atau membawa buku cetak kemana-mana. bisa lewat tutorial-tutorial yang bertebaran di internet, bisa lewat grup-grup WA/telegram/line, bisa lewat audiobook dan lainnya.
modal penting untuk belajar itu, menurut saya ya:
* antusias
* konsisten
* ada target yang jelas
* ada lingkungan yang mendukung, kalo belom ada, dibikin ada
* siap untuk menerjang tantangan di depan. juga siap untuk sukses dan gagal
sebagai pelengkap, jangan malu untuk ikut kerja dengan orang yang telah duluan berhasil, yang telah jadi ahli di bidangnya. jangan tinggi hati untuk menyerap ilmu dari orang lain, walaupun mereka terlihat berbeda.
semoga bermanpaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H