Mohon tunggu...
Abu Tajir
Abu Tajir Mohon Tunggu... Freelancer - Bakul buku

Bakul buku yang hobi duit, nulis dan mengolah manusia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lidah Tak Bertulang

19 Juli 2019   00:05 Diperbarui: 19 Juli 2019   00:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lidah tak bertulang. Kalimat barusan adalah fakta empiris, tapi sekaligus bermakna filosofis. Lidah juga bisa menjadi pedang bermata dua, entah menyebabkan untung atau malah buntung.

Banyak hal-hal negatif terjadi disebabkan salah olah lidah saat bicara, begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, gunakanlah lidah dengan bijak!

Tak semua hal harus dibahas, tak semua pertanyaan harus dijawab, tak semua jawaban harus disanggah!

Karena dampak dari sebuah ucapan itu tak sepenuhnya bisa direvisi, dikarenakan komunikasi itu bersifat irreversible (tak bisa ditarik lagi setelah keluar).

Dalam keseharian, kita sering dapati perbuatan yang tak mengenakkan dari orang lain.emang pelaku perbuatan tadi bisa minta maaf pada korbannya, tapi apakah sang korban bisa menghapus lukanya dengan segera? Oh tidak!

Bahkan orang inggris bilang "to forgive but not to forget". Memaafkan pihak yang bersalah oke, tapi jangan lupakan apa yang telah ia perbuat. Jadikan pengalaman masa lalu sebagai bahan evaluasi untuk masa depan yang lebih baik.

Nah, jaman sekarang, informasi bisa menyebar secepat cahaya, menembus segala sekat, bahkan ia bisa tampil di depan matan tiap saat.

Jadi, jika ada plintifan atau fitnah di media massa, sang tertuduh bisa amat sangat repot. Hak jawab saja tidak akan cukup, karena publik biasanya cuma menelan informasi dari siaran perdana. Terlepas dari apakah siaran perdana itu benar atau salah, yang jelas pengaruhnya besar sekali.

Ingat ya! Bagi mayoritas media, bad news is hot news! Sesuatu yang kontroversial itu akan dilihat banyak orang, karena dilihat oleh banyak orang, engagements dan rating-nya bisa naik, dan semua itu bisa mendatangkan keuntungan, terutama dari ongkos pasang iklan. Jelas para pemasang iklan itu maunya memasang iklan di media yang jadi sorotan orang banyak.

Dalam khazanah ilmu-ilmu keislaman, banyak sekali materi tentang pentingnya olah lidah. Kita semua bisa mengambil pelajaran darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun