Erin Hendrian terjun ke dunia sosial kemanusiaan bukan tanpa alasan. Dia terdorong oleh banyak anak-anak yatim dan dhuafa di Indonesia yang masih terlantar dalam ekonomi dan pendidikan. Karenanya, ia dan sahabatnya membuat lembaga sosial untuk mewadahi dan memberdayakan mereka. Melalui Yayasan Rahmatan Lil-Alamin yang digagasnya, Erin 'mewakafkan'Â dirinya untuk anak-anak yatim dan dhuafa.
Ahli hukum dan manajemen yang secara tidak sengaja 'terjerumus' ke dunia filantropi ini  tengah getol mencanangkan sejumlah program melalui wakaf produktif dan terpadu. Baginya wakaf merupakan tuntutan syariah yang berasal dari alquran sebagai tuntunan. Wakaf akan bernilai amal kebaikan atau jariah yang pahalanya terus mengalir bagi pewakaf.
Selain itu, Erin memiliki mimpi besar mewujudkan sebuah pusat pendidikan dan pemberdayaan anak-anak yatim dan para dhuafa Indonesia. Selama hampir 14 tahun dia mewakafkan dirinya untuk pemberdayaan masyarakat.
Ditemui disela-sela acara istigoshah dan doa bersama anak yatim di atas lahan wakaf seluas 7000 m2 di Bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu 15 September 2019 siang, Erin banyak bercerita tentang program-programnya khususnya wakaf pemberdayaan masyarakat.
Seperti apa program wakaf yang digagasnya? berikut hasil perbincangan saya dengan Erin Hendrian, SH, MM, Ketua Umum Yayasan Rahmatan Lil-Alamin Jakarta Timur (YRLA) di Bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur,pada Minggu 15 September 2019.
saya: Bisa diceritakan Latar Belakang Pendidikan Anda?
Erin : Disamping sebagai praktisi sosial mengelola lembaga sosial di Jakarta Timur juga background pendidikan saya dan profesi saya lebih ke konsultan hukum spesialis di bidang ke notariatan dan pertanahan. Kemudian untuk melengkapi atau menyempurnakan pendidikan selama saya bekerja saya kuliah di sebuah universitas di Jakarta mengambil program sarjana ilmu hukum lulus sekitar tahun 2007 dengan gelar sarjana hukum. Setelah itu saya lanjut strata dua dengan gelar Magister manajemen. Pada 2019 mengikuti pendidikan khusus advokat dan telah lulus.
saya : Kapan awal mula bapak Terjun ke dunia pemberdayaan masyarakat?
Erin : Untuk dunia sosial atau pemberdayaan masyarakat Kami mulai membangun yayasan sejak 2005 sampai sekarang sudah lebih kurang 14 tahun saya mengelola bersama teman-teman di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
Saya : Apa yang mendorong Anda terjun ke dunia tersebut?