Para relawan turun ke sejumlah titik  membentangkan spanduk dan Handboard yang berisi pesan-pesan kreatif manfaat jalan kaki dan pentingnya naik angkutan umum massal, serta membagi-bagikan souvenir bagi para pejalan kaki.Â
Karena itu, melalui gerakan Jalan Hijau ini masyarakat bisa lebih awarness lagi soal isu transportasi dan lingkungan hidup. Hanya saja, gerakan hanya tinggal gerakan tanpa makna dan tak berdampak luas apabila tidak ada dukungan kebijakan dari pemerintah itu sendiri.
 Soal budaya menggunakan angkutan umum, pertama, pemerintah harus segera menata layanan transportasi publik yang terjangkau, aman dan nyaman. Kedua, pemerintah juga harus segera mewujudkan Integrasi antara layanan moda transportasi publik (LRT, MRT, KRL, Transjakarta dll). Jika kedua ini terjadi, yakinlah masyarakat akan berbondong-bondong pindah menggunakan layanan transportasi publik.
 Sementara untuk soal budaya berjalan kaki, pemerintah harus menata trotoar agar lebih manusiawi, kembalikan trotoar kepada fungsinya semula sebagai tempat dimana warga bisa dengan santai, aman, nyaman  berjalan kaki, bukan sebagai jalan alternatif para pengendara motor menembus kemacetan di Jakarta. Dan yang terakhir gencarkan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menggunakan transportasi publik dan manfaat berjalan kaki bagi kesehatan tidak hanya di jalan raya tetapi juga di sekolah-sekolah. Harapannya, kampanye Jalan Hijau bisa terus bergulir lebih masif dan luas lagi. Akhir kata, Better Late than never. klik Videonya Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H