Fotografi etnografi yang didalami Don membawanya ke berbagai pelosok Indonesia dengan mengunjungi suku-suku terasing untuk melakukan peliputan.Â
Hasilnya, puluhan karya tulis berbentuk buku telah dihasilkannya yang menobatkan dirinya sebagai sang maestro Fotografi Indoenesia khususnya foto etnografi.
Agar bisa menjadi fotografi profesional, mau tidak mau kata Bapak dua anak ini orang itu harus menguasai dasar-dasar fotografi dan banyak hal lainnya.
"Mau tidak mau seorang fotografer harus menyesuaikan diri dengan keadaaan jaman (perkembangan teknologi)," ucap Don.
Dia mengibaratkan teknologi itu kendaaraan. Kalau bisa naik kendaraan kenapa harus jalan kaki, kata Don. Namun ia memberi nasehat tetap bijak menggunakan teknologi bukan malah menjadi budak teknologi dengan cara gunakan sesuai kebutuhan saja.
"Teknologi akan mempermudah pengguna (fotografer)," ujarnya.
Dengan banyaknya kamera dan fotografer saat ini, Don mengkritik mereka yang baru sekedar bisa motret tapi sudah menyatakan dirinya mahir dan berhenti belajar. Menurutnya, dari 1000 fotografer mungkin hanya ada satu orang yang mengetahui defenisi fotografi sebenarnya. Yang paling dasar dari fotografi banyak yang belum faham.
Misalnya, di titik diafragma mana yang terbaik menghasilkan sebuah foto? Banyak yang belum tahu. Lensa dengan diafragma satu (1) atau kurang bukan jaminan akan menghasilkan foto terbaik.
"Tetapi ada satu titik diafragma di setiap lensa ,setiap merk yang terbaik," tegas Don. Karena itu, kata Don bagi Fotografer pemula yang mesti dilakukan adalah pertama, kuasai teknik dasar fotografi.Â
Kedua, kuasai semua fitur/tombol dari kamera (satu fitur menghasilkan foto seperti apa?). ketiga, perhatikan etika dalam mengambil foto jangan slonong atau menguasai sendiri tanpa memperhatikan orang di sekelilingnya.
Dan terakhir, sebagai kalimat pamungkas dari Don Hasman bahwa Defenisi fotografi adalah mengambil gambar sesuai yang mata lihat (ukurannya adalah mata). Fotografi menurut dia adalah bukan 'membuat' gambar melainkan 'mengambil' gambar.
Jadi, defenisi fotografi yang selama ini banyak orang fahami yakni melukis dengan cahaya sepertinya bukan hanya tidak relevan, namun juga kurang tepat. ht