Ada yang menarik  di Ajang Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2018 yang diadakan semalam di  Balairung Soesilo Soerdarman,  Gedung Sapta Pesona Kementerian Parawisata Republik Indonesia, Jakarta, Jumat 7 Desember 2018.
Malam penganugerahan diawali dengan  pementasan seni tari yang menggabungkan unsur tradisional dan kontemporer,  perpaduan gerakan para penari dan efek sinar kerlap kerlip membuat suasana begitu Indah dan menghibur ratusan mata yang hadir di ruangan tersebut.
Terbukti dengan adanya peningkatan jumlah karya yang ikut diperlombakan, yakni sebanyak 3279 karya berupa artikel dan video, terdiri dari majalah 56 artikel, Â Surat kabar 43 artikel, Â Media online 119 artikel, Â blogger 153 artikel, Â dan 61 video. Jumlah Ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya ada 106 karya.
Selain itu, jumlah hadiahnya pun melonjak tinggi dengan total hadiah sebesar  300 juta untuk para juara di lima kategori. Kategori yang diperlombakan antara lain Blogger,  Media Online,  Media Cetak (Koran), Televisi,  dan Majalah online. Setiap kategori dipilih 5 pemenang yaitu Juara 1 sampai juara harapan 2.
Saya surprise dan senang sebab ada dua orang blogger yang saya kenal meraih penghargaan yaitu Mas Teguh Sudarisman dan Mba Dona Imelda. Mereka adalah Blogger yang sudah eksis dan berpengalaman sebagai penulis.
Mas Teguh keluar sebagai juara harapan satu untuk kategori Blogger dan berhak mendapatkan tropi dan uang 5 juta rupiah, Â selamat ya mas... Ada juga Dona Imelda Juara harapan dua kategori majalah online. Mereka telah memberikan inspirasi sekaligus motivasi untuk terus menulis dan membuat konten kreatif lainnya khususnya mengenai parawisata tanah air.
Dengan memperkenalkan spot-spot destinasi wisata tanah air, Â baik tempat, Â kuliner, Â produk, Â dan budaya Indonesia yang kaya kita secara langsung membantu Pemerintah menaikkan devisa negara. Coba bayangkan, Â target yang dicanangkan Pemerintah di 2019 ini adalah 20 juta wisatawan atau 20 Milyar US Dollar, Â di sinilah peran media dan blogger sebagai pewarta.
Untuk mencapai itu, Â Menteri Parawisata Arief Yahya memperkenalkan "Destinasi Digital" yang menyasar kaum milenial. Melalui Destinasi Digital ini, jumlah kunjungan ke objek-objek wisata nasional bisa meningkat selain program Kemenpar yang dicanangkan sebelumnya, Â 10 Bali Baru di Indonesia.
Kata Menpar, Â Destinasi Digital yang dimaksud adalah objek-objek wisata yang Instagramable (bisa dipasang di Instagram), kameragenik, Viral dan menjadi Heboh di Sosial Media. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan para kaum milenial yang menyukai hal-hal baru, eksistensi, dan sharing konten.
Kaum milenial kata Menpar adalah mereka yang memiliki kebutuhan akan harga diri (esteem Need) yang selalu ingin eksis, pertama kali, Â dan sharing, atau dikenal dengan sebutan "Milenial Tourism".
Menpar juga menjelaskan, Â Unsur 3 A (atraksi, Â Amenitas dan Aksesbilitas) merupakan hal penting dalam mendukung daya saing destinasi parawisata apalagi di era sekarang ini yang wisatawannya didominasi kaum milenial.
Dengan objek wisata yang Instagramable tersebut, Â Kemenpar berharap Target 20 juta wisatawan di 2019 bisa tercapai, kalau bukan kita siapa lagi kalau bukan sekarang kapan lagi, Â yuk kabarkan yang baik-baik tentang Indonesia, menjadi Blogger Parawisata Indonesia...
Note :artikel ini ditulis juga di blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H