[caption caption="Malam Konser Paduan Suara IPB yang ke 13 di Usmar Ismail Hall Kuningan, Jakarta (27/2) -Dokpri"][/caption]
Untuk ke 13 kalinya, paduan suara yang tergabung dalam Student Choir Agria Swara IPB mengadakan live performance tadi malam, Sabtu (27/2) di Usmar Ismail Hall Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan. Konser ini merupakan konser tahunan yang rutin dilaksanakan oleh PSM IPB Agria Swara sebagai ajang pengembangan bakat dan minat mahasiswa khususnya dalam bidang seni paduan suara.
Konser yang berjudul Serenata et aeterna (Nyanyian dari Syurga) berhasil menarik minat ratusan orang untuk datang menyaksikan konser ini. Rata-rata Mereka adalah mahasiswa IPB. Hadir juga para orang tua mahasiswa serta beberapa alumni dan masyarakat umum. Menarik, karena diantara mereka ada yang jauh-jauh datang dari Semarang- Jawa Tengah, khusus menyaksikan konser.
PSM IPB atau Paduan Suara Mahasiswa adalah paduan suara kebanggan Civitas Akademika Institut Pertanian Bogor (IPB), yang didirikan oleh para mahasiswa baru pada tahun 1985. Mereka telah meraih berbagai prestasi nasional dan beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di Kancah Internasional. Baru-baru ini berhasil menyabet 3rd Prize dalam kategori Mix Choir di Belgia.
Prestasi yang mereka peroleh bukan tanpa kerja keras, mereka di seleksi mengikuti audisi dan latihan selama berbulan-bulan di sela-sela kegiatan kuliah yang juga padat. “kami dilatih selama 5 bulan,” kata Keturah, salah seorang anggota paduan suara sesaat setelah konser.
“Semoga konser malam ini bisa memberikan inspirasi kepada orang banyak terutama bagi adik-adik kelas saya, dan ke depannya bisa membawa nama baik IPB dan Indonesia.” Ucap Keturah, mahasiswi jurusan Teknologi Industri Pertanian Semester 6 ini.
Pukul 7.15 malam, penonton mulai antri memasuki memasuki Hall kemudian duduk di tempat sesuai nomor tiket yang diberikan oleh panitia. Di dalam ruangan, satu per satu penyanyi mulai naik ke atas panggung pertunjukan. Penyanyi pria menggunakan balutan jas warna biru, celana putih sementara itu beberapa penyanyi perempuan memakai busana muslim, jilbab warna hijau dengan baju berwarna biru. Semuanya berjumlah 70 0rang (Laki-laki 28 orang dan perempuan 42 orang).
Dentingan piano yang singkat dilanjutkan arahan dari Conductor Arvin Zeinullah mengawali konser malam ini. Lagu berjudul Deo Gratias sebagai lagu pertama. Lagu karangan Johannes Ockeghem (1430) sebagai ungkapan terimakasih seorang hamba kepada Tuhan karena kasih Tuhan, manusia dapat hidup dengan selaras dengan alam.
Total ada 15 lagu yang tersaji dalam dua sesi pertunjukan. Sesi pertama, lagu Deo Gratias (J. Ockeghem 1410), Miserere (Kodaly Zoltan,1882), Szekely Dalok (Bella Bartok 1881), De propundis (Kurt Bikkemberbergs 1963), Historietas del viento (Kurt Bikkemberbergs 1963), A las Doce De La Noche (Arr Tom De Haes 1979). Sesi kedua; Langkah asa (Arvin Zeinullah), The Road Home (Michael Dennis Browne 1940), Hashiru (Matsushita 1962), Loriak Udan (David Azurza 1968), Candle on the Water (Kirby Shaw 1942), Can-Can (Jacques Offenbach 1819), The Way You Look Tonight (Dorothy Fields 1905), Home (Bryan Sharpe 1981) dan Ritmo (Dan Davison 1956).
[caption caption="Malam Konser Paduan Suara IPB yang ke 13 di Usmar Ismail Hall Kuningan, Jakarta (27/2) Foto : Keturah"]
Alunan suara indah para Chorister ( Sebutan untuk penyanyi paduan suara atau Koor - Bahasa Belanda) membahana ke seluruh sudut ruangan, memberikan kehangatan dan kedamaian. tercipta harmoni dan keindahan tersendiri. Harmonisasi dari perpaduan 36 jenis suara. Suara Sopran, Bass, Alto dan tenor dari masing-masing penyanyi menciptakan irama yang indah.
Meskipun lirik lagunya secara umum berbahasa latin hanya satu yang berbahasa Indonesia, namun saya bisa merasakan cerita yang ingin disampaikan melalui lagu ini. Ada pengharapan, kesedihan dan juga kegembiraan. Hal ini memberikan saya sebuah pembenaran bahwa bahasa musik adalah bahasa universal, bahasa lintas agama dan golongan bahkan lintas negara. Jika diramu dengan apik, maka musik bisa menyentuh siapa saja yang mendengarkannya. Seperti yang saya rasakan malam ini.
Waktu terasa berjalan cepat, dengan berakhirnya Lagu berjudul Masa Kecilku, berakhir pula pertunjukan ini. Para penonton riuh memberikan apllause untuk Conductor dan para Chorister yang telah memberikan persembahan yang menghibur dan berkesan. Sukses untukPSM IPB, terus berkarya untuk Indonesia.
******
PSM IPB Agria Swara merupakan salah satu unit kegiatan Mahasiswa terbesar IPB yang berdiri sejak tahun 1985. Tujuannya adalah sebagai wadah ekspresi minat dan bakat mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) di bidang seni olah vokal. Organisasi ini bermula dari kegiatan kelompok mahasiswa baru pecinta seni tarik suara pada tahun 1985.
Dibawah bimbingan seorang pelatih sekaligus Conductor, Arvin Zeinullah, Agria Swara telah meraih berbagai pengargaan tingkat nasioanal dan internasional. Tercatat sudah delapan kali mereka meraih prestasi diantaranya; meraih Golden Diplome dan Silver Diplome di Jerman tahun 2005, Golden & Silver Diplome di Hungary tahun 2007, Golden Diplome di Itali tahun 2009, Medali emas di International Choir Competition Bandung tahun 2010, Seminfinalist di Helsinki Finlandia tahun 2012, P.E.A.C.E Trophy di Irlandia tahun 2014, 3rd Prize di Swiss tahun 2014 dan terakhir 3 rd Prize di Belgia tahun 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H