[caption caption="Ardans Dachlan bersama Istri dalam launching Buku barunya, Gramedia Matraman, sabtu 12/12/15 (foto dok : Sofie Beatrix)"][/caption]
Seorang wanita berjilbab putih dengan balutan busana muslim warna biru, Anggun dan mempesona. Sekilas wajahnya asing bagi saya, mungkin karena hijab atau karena make upnya,entahlah…. namun setelah dia memperkenalkan dirinya, saya baru ngeh kalau dia seorang artis. Ia lalu menyapa semua orang yang hadir di ruangan itu, Function Room, Gramedia Matraman Lantai 2. “assalamu alaikum” ucapnya sambil tersenyum. Setelah memperkenalkan dirinya, Ia lalu mengambil gitar kemudian menyanyikan lagu De Masiv-jangan menyerah. Sontak seluruh hadirin pun larut ikut bernyanyi. Dia adalah Ratna Listy, seorang artis, yang juga sedang menggeluti dunia bisnis barunya, bisnis kuliner dan Travel. Selain dikenal sebagai penyanyi, Ratna Listy juga dikenal sebagai Host di sebuah acara di salah satu tv swasta nasional, Bedah Rumah.
[caption caption="Ratna Listy sedang menyanyikan lagu d masiv jangan menyerah (foto dok : herminiyuliawati)"]
Ratna Listy bersama Mas Mono siang itu, hadir dalam sebuah acara yang digelar oleh MMBC Indo dan Gramedia Pustaka, sebuah acara charity sekaligus launching buku berjudul Tour and Travel Revolution karya Adnans Dachlan, di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (12/12/2015). Harusnya Teuku Wisnu juga hadir sebagai bintang tamu namun sampai acara berakhir, Ia belum juga datang. Mereka diundang untuk berbagi kisah sukses dan inspirasi. Turut diundang dalam acara itu beberapa Blogger, wartawan, anak yatim dan beberapa pengusaha UKM.
Master of Ceremony (Mc), Iwan Setiawan kemudian mempersilahkan Bintang Tamu kedua, Mas Mono, tampil ke depan. Pramono,akrab dipanggil mas Mono, siapa yang tidak mengenalnya, pemilik Bisnis Ayam Bakar mas Mono yang menjamur di Jakarta, lluar Jakarta bahkan sudah ke luar negeri. Kata Mas Mono, kunci suksesnya membangun bisnis Ayam Bakar dan Bisnis lainnya adalah tidak luput dari campur tangan Tuhan, “Libatkan Allah dalam setiap usaha kita,” kata Mas Mono.
Kemudian Mas Mono melanjutkan, “sukses seseorang 5 tahun ke depan tergantung dari dua hal, pertama, buku yang dibacanya dan kedua, dengan siapa Ia bergaul”. Tentunya kita harus bergaul dengan orang yang sudah terlebih dahulu sukses.
Mas Mono memberi contoh salah satu orang sukses itu adalah Ardans Dachlan. berawal dari rumah kos yang sempit, hingga memiliki lebih dari 120 kantor cabang travel dan ribuan travel agent di seluruh Indonesia. Seperti apa kesuksesannya? ini kisahnya……
H.M. Ardans Dachlan,ST. Pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 19 Oktober 1981. Sukses sebagai seorang pengusaha bisnis jasa travel. Meski begitu, hasil yang Ia raih tidak tidak serta merta simsalabim, namun penuh dengan perjuangan dan pengorbanan.
Bermula dari keputusannya untuk mengadu nasib di Jakarta sebaga seorang musisi atau anak Band. Ternyata kehidupan di Jakarta tidak semudah yang dibayangkan, menjadi anak Band di Jakarta tidak hanya modal suara dan tampan tapi butuh modal uang. Waktu itu, Dia diminta oleh manajemen yang menaunginya untuk mencari uang sebesar 100 juta.
Ardans akhirnya rela minjam sana–sini mencari dana itu, caranya, minjam 10 juta ke sepuluh temannya. Dengan uang itu akhirnya Dia bersama Bandnya masuk ke dapur rekaman, dan demo musiknya dikirim ke sebuah label rekaman, namun respon dari produser/label rekaman tak kunjung datang, sementara biaya hidup terus membengkak. Satu persatu personilnya pun mengundurkan diri, dan pulang kampung. Hanya tinggal Ia seorang diri di Jakarta. Dalam situasi semakin kepepet, harus bayar kost dan membeli makan, Ia memutuskan mencari pekerjaan.
Singkat cerita, Ia diterima di sebuah perusahaan dealer motor sebagai Sales dengan gaji pokok 2 juta. Karena Target penjualan yang besar, bayangkan harus menjual 8 unit motor, Ia hanya bisa menjual 1 unit motor, Ia hanya memperoleh gaji 200 ribu saja. Karena tidak ada perubahan, Ia akhirnya ‘muntaber’ alias mundur tanpa berita, mundur teratur.
Nah, tidak berapa lama, saat mencari cari lowongan pekerjaan di sebuah Koran, tiba-tiba perhatiannya terantuk pada sebuah iklan yang bertulis “ Peluang usaha Bisnis Tiket Pesawat print tiket sendiri dengan modal minim”. Dia mencari cari alamat yang perusahaannya di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Akhirnya, Ardans Bergabung. Keputusannya inilah yang mengubah hidupnya menjadi seorang pebisnis travel yang sukses dan bisa mensukseskan orang lain
(kisah diatas ada di buku karya Ardans Dachlan berjudul Tour &Travel Revolution “cara Mudah dan Cepat Menjadi Kaya dari Usaha Travel”)
Ada kisah-kisah menarik lainnya di buku ini. seperti cara memulai bisnis travel, trik kaya di bisnis travel dalam 30 hari, success story beberapa orang yang menggeluti bisnis travel dan lain-lain. Saat ini, bukunya sudah tersedia di Gramedia.
Kembali ke acara lanching tadi, ada yang surprise bagi saya. Untuk kedua kalinya saya bertemu dengan seseorang. Orang yang pernah saa temui di Surabaya. Dia sudah banyak menelurkan buku berkualitas, juga sebagai enterpreneur jasa Even Organizer, yes….Sofie Beatrix, Saya pernah ikut trainingnya di Surabaya beberapa bulan yang lalu, training soal bisnis Even Organizer (EO), waktu itu saya ke Surabaya sengaja untuk ikut trainingnya.
Nah, di acara tadi, lagi-lagi ketemu Mbak Sofie. Saya sempat beberapa saat ngobrol dengannya. Hanya saja sayangnya saya tidak sempat berfoto bersama. “kamu jadi Blogger juga” tanya Dia. Saya ngangguk dan senyum saja.
[caption caption="Mbak Sofie beatrix berdiri paling kanan, co-writer buku Tour &Travel Revolution"]
Ternyata selain sebagai EO untuk acara ini, dia juga sebagai co-writer dibuku ini. Membantu Bapak Ardans menyelesaikan bukunya. Mbak Sofie juga sempat didaulat untuk memberi kata sambutan, Dia menceritakan, pertama kenal dengan Bapak Ardans ini saat Dia mengikuti seminar Wanna be A Trainer (WBT) di Jakarta beberapa waktu lalu. Dari situ komunikasi mulai berlanjut, hingga kemudian, Ardans mengutarakan niatnya untuk bisa menulis buku pada Mbak Sofie. Bagai gayung bersambut, Mbak Sofie mengiyakan ajakan itu. "setelah Mas Adnans meng-email draft tulisannya, saya kemudian membacanya dan dalam hati saya katakan, ini menarik bisa jadi buku bagus" kata Mbak Sofie.
Akhirnya, kerjasama yang baik itu menghasilkan karya buku seperti yang dilaunching saat ini.
Ada yang menarik di acara ini, yaitu sebuah penganugerahan Rekor Muri untuk Bapak Ardans Dachlan atas program yang telah dilakukan yaitu program ‘berbagi 1001 bisnis keagenan senilai 3.750.000 per orang gratis untuk Yatim dan UKM Mikro’.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan piagam Rekor Muri dari Wakil Direktur Muri,Osmar Susilo dan juga penyerahan Buku secara simbolis dari Perwakilan Gramedia ke Mbak Sofie lalu diserahkan ke Bapak Ardans Dachlan. Acara launching berakhir dan berlanjut ke acara seminar bisnis Tour &Travel Revolution.
[caption caption="Penyerahan Piagam Rekor Muri bagi Bapak Ardans atas programnya berbagi 1001 keagenan untuk yatim dan UKM"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI