Mohon tunggu...
Jong Celebes
Jong Celebes Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar

"Tidak ada kedamaian tanpa Keadilan"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rahasia Alquran dan Injil telah Terkuak

27 Agustus 2015   14:52 Diperbarui: 27 Agustus 2015   14:52 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Injil Matius pasal 13 ayat (12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

Rahasia yang tersimpan selama ribuan tahun di dalam ayat ini telah terpecahkan. Injil Matius pasal 13 ayat (12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Jika kita melihat sekilas ayat ini, maka seolah-olah memiliki arti bahwa yang kaya makin kaya (siapa yang mempunyai kepadanya akan diberi), dan yang miskin tambah miskin (tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun yang ada padanya akan diambil.  Rhonda Byrne menjelaskan secara gamblang di dalam bukunya berjudul The Magic,  tidak seorang pun yang bisa memecahkan teka –teki kalimat tersebut.  Rhonda menjelaskan maksud ayat ini sebenarnya sama dengan yang Alqur’an jelaskan dalam surah 14 ayat 7 yang berbunyi :” Dan [ingatlah juga], tatkala Tuhanmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah [ni’mat] kepadamu, dan jika kamu mengingkari [ni’mat-Ku], maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Jika dua ayat ini dipadu-padankan maka akan menghasilkan kalimat seperti ini : “karena siapa yang mempunyai (rasa syukur), kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan (nikmat akan ditambah), tetapi siapa yang tidak mempunyai (rasa syukur), apapun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya (akan kena azab). Rahasia ayat Tuhan yang terkuak yang ini bisa dijadikan acuan sikap bahwa rasa syukur itu sangat penting dan diakui oleh semua ajaran ilahiah baik di Injil maupun Alqur'an.

Syukur adalah terimakasih dalam bahasa Indonesia atau dibahasa arabkan menjadi syukron.  Inti syukur adalah berterimakasih atas segala nikmat Tuhan yang telah diberikan-Nya baik yang disadari maupun tidak. Karena manusia dengan segala kekhilafannya cendrung pelupa dan tidak tahu berteima kasih, jika ditimpa musibah dia protes kepada Tuhan seolah-olah dialah yang paling malang di bumi ini, namun jika mendapat rezeki dia bakhil.  Itulah manusia, padahal jika mereka mencoba menyelami lebih dalam, banyak nikmat Tuhan yang tidak kita sadari, misalnya dibangunkannya kita setiap pagi oleh Tuhan dengan hadiah udara oksigen yang baru, bukan udara seken tapi oksigen baru dan kitab hirup setiap hari, cahaya matahari yang bersinar menghangatkan tubuh dan menghangatkan bumi bisa dibayankan jika tidak ada cahaya ini, bumi akan masuk jaman es dan beku, bersyukurlah!!, belum lagi kelengkapan fisik dan jasmani, tengoklah rumah sakit terutama ruang ICU, berapa orang yang tergeletak tak berdaya,bersyukurlah!! Kalau sudah demikian nikmat Tuhan mana lagi yang kan engkau dustakan???

Budayakan rasa syukur dengan Rasa syukur yang mendalam.  Rasa itu akan  menimbulkan sikap yang nothing to lose (tanpa beban), bahagia dan suka cita dalam menjalani kehidupan.  Rasa syukur tidak sekedar ucapan hamdalah semata karena anak kecil pun bisa, syukur adalah pemahaman yang mendalam akan kasih sayang Tuhan baginya sehingga akan berdampak pada tingkah laku dan amal perbuatannya.  Tidak mudah mengeluh, tidak mudah galau, karena ia akan selalu memiliki stok pikiran positif yang tak pernah habis.  Mereka berjalan di muka bumi dengan rendah hati tidak sombong, aura positif terpancar dimukanya, langkah kaki yang enteng dan segenap alam semesta mendukungnya itulah hadiah untuk orang bersyukur, bersyukur adalah matra tertinggi dalam hubungan kepada sang pencipta  Tuhan yang Maha Kuasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun