Mohon tunggu...
Osa Pauliza
Osa Pauliza Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar Ngaji Basket Ngaos

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Fisika Seri Paralel Resistor

23 Januari 2023   17:00 Diperbarui: 24 Januari 2023   10:53 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusun  Cerita  Praktik  Baik  (Best  Practice)

Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

ppl-1-pict-2-page-0001-63cf55cc4addee61697e7662.jpg
ppl-1-pict-2-page-0001-63cf55cc4addee61697e7662.jpg
Lokasi

SMKN 1 KATAPANG

Jl. Ceuri Terusan Kopo km 13,5

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fisika Materi Rangkaian Seri-Paralel Resistor Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Metode Pratikum Software Proteus 8 Professional.

Penulis

Osa Pauliza, S.Si

Tanggal

21 Januari 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah

Kondisi yang menjadi latar belakang praktik ini dilaksanakan adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika materi rangkaian seri-paralel  resistor. Hal ini terlihat dari:

Siswa kurang semangat dalam proses  pembelajaran.

Siswa kurang memperhatikan guru.

Metode dan model pembelajaran kurang menarik.

Penggunaan media belajar yang kurang menarik.

Siswa merasa jenuh terhadap pembelajaran dengan metode ceramah.

Sebagian besar hasil belajar siswa di bawah KKM.

Permasalahan yang timbul pada peserta didik kami di SMKN 1 Katapang terutama di kelas X Elektronika Industri tersebut diketahui berdasarkan pengalaman, pengamatan, wawancara  penulis dengan teman sejawat, wakil kepala sekolah, dosen  serta wawancara dengan kepala sekolah.

 

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena :

Praktik ini bisa menjadi solusi bagi guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan yang penulis hadapi.

Praktik pembelajaran ini bisa menjadi motivasi untuk mendesain pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran.

 

Peran dan tanggung jawab

Warso (2014) dalam bukunya Proses Pembelajaran & Penilaiannya di SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK mengatakan pada pelaksanaan proses pembelajaran guru mempunyai peran yang sangat penting. Peran/tugas guru dalam proses pembelajaran tersebut meliputi guru sebagai berikut :

Guru sebagai sumber belajar maka gurulah yang menjadi tempat peserta didik menggali atau mengambil pelajaran. Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran hendaknya guru harus memiliki bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa dan guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran.

Guru sebagai fasilitator berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Guru sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman melalui pengelolaan kelas. Sebagai pengelola pembelajaran guru memiliki 4 fungsi umum yaitu : merencanakan tujuan belajar; mengorganisir berbagai sumber belajar; dan memimpin dan mengawasi

Guru sebagai demonstrator yaitu peran untuk mempertunjukkan kepada siswa tentang segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan paham terhadap pesan/informasi belajar yang disampaikan. Guru juga berperan sebagai model atau teladan bagi siswa.

Guru sebagai pembimbing yaitu membimbing siswa agar dapat menentukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal mereka, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian tersebut ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat. Tugas guru adalah menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya.

Guru sebagai motivator, proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan potensi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa.

Guru sebagai penilai berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan melakukan penilaian maka guru akan mengetahui atau menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dan juga guru dapat menentukan keberhasilan setiap program-program yang telah direncanakan oleh guru itu sendiri.

Berdasarkan referensi tersebut, maka penulis bertanggung jawab menjalankan sebaik dan semampu mungkin peran sebagai guru. Dalam hal  ini penulis mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 Hasil Kajian Literatur

Menurut Sardiman (2006:21) proses pembelajaran akan mencapai keberhasilan apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Guru sebagai pendidik dan motivator harus memotivasi siswa untuk belajar demi tercapainya tujuan dan tingkah laku yang diinginkan. Faktor-faktor yang     mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

Kemampuan siswa

Cita-cita siswa

Kondisi awal siswa dan lingkungan

Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Upaya guru dalam membelajarkan  siswa

Lukita, D., & Sudibjo, N. (2021) menyatakan bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa variabel berikut yaitu :

Peran orang tua,

Kreativitas guru, dan

Minat belajar.

Sururuddin dan Prihatini (2018, hlm 6) menyatakan faktor yang  mempengaruhi  rendahnya  motivasi belajar siswa adalah faktor keluarga (orang tua dan keadaan ekonomi orang tua), lingkungan (pergaulan sekolah dan masyarakat), dan dari guru  (gaya mengajar dan model pembelajaran).

 

Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara faktor penyebab dari rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika materi rangkaian seri-paralel resistor adalah :

Guru kurang memberikan motivasi akan pentingnya belajar.

Metode dan model pembelajaran yang diterapkan    guru kurang menarik.

Kemampuan dasar siswa terhadap fisika yang rendah.

Latar belakang siswa baik keluarga maupun lingkungan sekitar yang kurang     menciptakan semangat belajar.

Media pembelajaran kurang menarik dan memadai untuk memberikan pembelajaran yang menarik.

Kemampuan  guru dalam menerapkan TPACK dalam proses belajar mengajar yang kurang.

Persiapan guru yang kurang untuk membuat model pembelajaran yang baik ketika masuk kelas.

Pemikiran siswa yang ingin lulus dan butuh ijazah saja.

Tantangan yang terjadi yaitu :

Sulitnya menentukan model yang tepat  yang dapat meningkatkan motivasi serta partisipasi siswa dalam kegiatan belajar sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Guru harus mampu membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan agar motivasi dan hasil belajar siswa meningkat.

Guru harus pandai dalam membuat pertanyaan pemantik yang dapat memancing siswa untuk terus aktif bertanya maupun menjawab sehingga pembelajaran lebih hidup.

Guru harus mampu membuat media yang tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran sehingga mampu menarik perhatian siswa untuk mengikuti    pelajaran.

Guru harus menerapkan TPACK dalam proses belajar mengajar.

Yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran ini :

Kepala Sekolah SMKN 1 Katapang

Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Katapang

Guru SMKN 1 Katapang

Dosen Pembimbing PPG DALJAB

Guru Pamong PPG DALJAB

Guru PPG Daljab UNIKAMA

Peserta Didik SMKN 1 Katapang

Laboran Lab. Fisika SMKN 1 Katapang

Teman Guru dan Dosen di Lembaga Pendidikan lain.  

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan                          untuk menghadapi                tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/                bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

Pemilihan Model Pembelajaran Inovatif

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa sehingga siswa mampu berfikir kritis, kreatif dan lebih aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Pada praktik ini penulis memilih model pembelajaran inkuiri terbimbing. Menurut Ute, N., Hunaidah, H., Erniwati, E., & Sukariasih, L. (2021) pendekatan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa (Ferla, 2010). Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa adalah pendekatan inkuiri (Srisawasdi & Panjaburee, 2019). Pendekatan inkuiri terbimbing merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk memperbaiki pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran fisika. Pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh siswa bukan hasil mengingat tetapi hasil menemukan sendiri melalui pengamatan, percobaan (eksperimen) dan eksplorasi. Pada inkuiri terbimbing peran siswa lebih dominan dan siswa lebih aktif sedangkan guru mengarahkan dan membimbing siswa kearah yang tepat/benar (Sukma et al., 2016).

Proses pemilihan model pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu dengan mencari bahan literasi terkait berbagai macam model pembelajaran inovatif, mempelajarinya, kemudian memilih model yang tepat untuk di implementasikan melalui kajian teori, wawancara, dan observasi.

Sumber daya yang diperlukan yaitu :

Pemahaman guru terkait model inkuiri terbimbing, penguasaan guru terhadap materi yang di ajarkan, penguasaan guru dalam melihat gaya belajar dan karakteristik siswa dan penguasan guru dalam mengelola kelas. Dukungan sarana dan prasarana dengan jaringan internet, buku siswa, buku guru dan modul ajar dalam menyiapkan  materi untuk siswa.

 

Pemilihan Media Pembelajaran Inovatif

Pemilihan media pembelajaran yaitu dengan dengan menggunakan media pembelajaran gambar dan video pembelajaran yang terdapat dalam slide power point yang dapat menarik perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Afrilia, Rahmawati, dan Ratnawati (2022, hlm 6) pembelajaran menggunakan power point dapat menunjang keaktifan, keberanian, dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Power point sangat tepat bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bersifat abstrak agar lebih mudah dipahami oleh siswa karena tidak hanya tulisan saja tetapi terdapat audio dan video pembelajaran yang ada di dalamnya. Media lain yang digunakan dalam praktikum adalah Phet animasi, kit percobaan listrik dan software Proteus.

Proses pembuatan media dilakukan oleh guru sendiri, mulai dari mencari materi, mencari gambar yang sesuai dengan materi dan mencari video pembelajaran yang sesuai kemudian di tuangkan pada power point.

Sumber daya yang diperlukan yaitu buku siswa, buku guru, modul, LKPD denngan QR code, laptop dengan software Proteus dan jaringan internet.

Pelaksanaan aksi :

Pelaksanaan aksi menggunakan model  pembelajaran inkuiri terbimbing dengan tahapansebaagai berikut : 

Menyajikan masalah

  • Guru menyajikan video aplikasi rangkaian peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari misal gambar skema rangkaian kelistrikan motor/mobil.
  • https://www.youtube.com/watch?v=K3k1iNL3dlw
  • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati video dan mengkomunikasikan hasil pengamatannya.
  • Guru memotivasi peserta didik untuk membuat pertanyaan berdasarkan video yang disajikan.

  • Membuat hipotesis
  • Guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran
  • Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan dalam hipotesis misalkan: Bagaimanakah karakteristik rangkaian seri dan paralel yang digunakan dalam sistem kelistrikan motor/mobil.

  • Melakukan Praktikum
  • Guru menampilkan video tentang penggunaan software Proteus untuk melakukan praktikum.
  • https://www.youtube.com/watch?v=ykA-Lk3wTPE&t=447s


    • Guru membimbing peserta didik dalam melakukan percobaan rangkaian seri-paralel resistor menggunakan software Proteus sesuai dengan LKPD untuk menentukan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel meliputi arus listrik pada tiap resistor, tegangan ujung-ujung resistor serta menentukan hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan hambatan pengganti untuk rangkaian      paralel.

    • Analisis Data
    • Guru memfasilitasi peserta didik mendiskusikan dan menganalisis hasil percobaan rangkaian seri-paralel resistor sesuai dengan LKPD untuk menentukan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel meliputi arus listrik pada tiap resistor, tegangan ujung-ujung resistor serta menentukan hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan hambatan pengganti untuk rangkaian paralel.

    • Kesimpulan
    • Guru memfasilitasi peserta didik mengkomunikasikan hasil percobaan dan melakukan diskusi kelas untuk menentukan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel serta menentukan hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan hambatan pengganti untuk rangkaian paralel.
    • Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan karakteristik rangkaian seri dan rangkaian paralel secara umum.
    • Guru membimbing peserta didik untuk menerapkan prinsip rangkaian seri-paralel dalam memecahkan masalah rangkaian listrik arus searah, misalkan dengan menampilkan contoh soal yang bersesuaian.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?  Apakah  hasilnya

efektif?   Atau   tidak   efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang                  menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.

Dampak dari penerapan model inkuiri terbimbing yang di implementasikan yaitu siswa lebih semangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran. Karena pada saat  pembelajaran  siswa  dibagi  menjadi  beberapa kelompok dimana setiap kelompok harus melakukan  praktikum dan mengisi  LKPD dengan cara berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Begitu juga penggunaan media belajar yang inovatif simulasi menggunakan Phet animasi dan praktikum menggunakkan kit percobaan elektronik dan software Proteus membuat siswa semakin semangat belajar. Selain itu siswa lebih termotivasi, hal ini terlihat dari keaktifan siswa dalam pembelajaran yang meningkat sebelum menggunakan model inkuiri terbimbing. Hasil belajar siswa pun lebih meningkat, hal ini dapat dilihat dari 36 siswa hanya 5 siswa yang belum memenuhi KKM. Dalam penelitian ini terbukti bahwa melalui penerapan TPACK pada model pembelajaran inkuiri terbimbing efektif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Fisika kelas X Elektonika Industri di SMKN 1 Katapang pada semester 1 tahun ajaran 2022/2023.

 

Respon sesama guru fisika terhadap kegiatan pembelajaran inovatif dengan penerapan TPACK ini sangat baik, dimana perangkat ajar dan media belajar akan dikembangkan bersama tim untuk selanjutnya akan di sharingkan di kegiatan MGMP Fisika Kabupaten Bandung.

Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat baik, dimana pada saat pembelajaran siswa aktif menjawab pertanyaan tentang gambar dan video yang ditayangkan, siswa aktif berdiskusi dalam mengerjakan LKPD, siswa disiplin, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas dan lebih berani untuk tampil kedepan dalam mempresentasikan hasil kesimpulan praktikum sesuai tujuan pembelajaran.

 

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat di tentukan oleh penguasaan guru terhadap langkah–langkah pembelajaran yang terdapat dalam RPP, penguasan terhadap model pembelajaran yang dipilih, penguasan guru terhadap penggunaan media pembelajaran dan penguasaan guru dalam mengelola kelas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses  pembelajaran inovatif dengan penerapan TPACK dapat tercipta jika model, metode, strategi dan media pembelajaran  yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

ppl-1-pict-page-0001-63cf54684addee1bb9722202.jpg
ppl-1-pict-page-0001-63cf54684addee1bb9722202.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun