Mohon tunggu...
Abustomih Al Ishaq
Abustomih Al Ishaq Mohon Tunggu... Konsultan - Direktur Riset

Direktur Riset Yayasan Jalin Alam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bromo Navia

18 Juli 2013   00:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:24 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bicara ttg perasaan
Tentang bintang yg temaram
Di selasar penanjakan bromo tengger

Aku mendengar kehangatan
Sesaat damai angin savana
Meniupkan kantuk di sela sela malam

Aku menangis ditengah malam
Tanpa alasan
Entah gusar entah damai
Namun dingin pegunungan
Seakan membunuhku perlahan

Aku terbangun dalam kebekuan
Melihat matahari terbit bergegas
Tepat diantara dua gegunungan

Aku tak akan melepaskan keindahan
Bermandikan debu beterbangan
Aku mengecoh waktu
Agar tak mengikutiku

Entah berapa lama lagi hidupku ini
Meramu detik menjadi episode
Bahagia, sedih, luka, tawa
Berbagi inspirasi tentang negeri

Kini aku tengah menikmati sendu
Diantara rerindang cemara
Pintu masuk angin surga

Menantikan waktu
Menjemputku kembali ke jakarta
Selalu rindu menemuimu lagi
Bromo tengger semeru

Probolinggo, musim hujan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun