Keberhasilan ini juga menciptakan sinergi komunitas, di mana para petani saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dengan melibatkan generasi muda, desa ini menjaga kelestarian budaya sekaligus mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.Â
Hasilnya, Desa Ilomata tidak hanya menjelma sebagai pusat produksi gula aren, tetapi juga sebagai model pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang berkelanjutan. Kesadaran lingkungan pun tumbuh, mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan dan menjaga keanekaragaman hayati.Â
Desa Ilomata, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, kini mengalami transformasi signifikan dalam pengolahan air pohon aren. Sumber daya alam ini, yang selama ini hanya dimanfaatkan secara tradisional kini diolah menjadi produk bernilai tinggi.
Air Aren yang sudah di masak
Dengan pelatihan dari pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, warga Ilomata belajar teknik modern dalam pengolahan. Hasilnya, produk gula aren dari desa ini semakin dikenal di pasar luar daerah, menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas.
Pengolahan air nira melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, nira dikumpulkan dari pohon kelapa atau aren dan disaring untuk menghilangkan kotoran. Setelah itu, nira dipanaskan untuk menguapkan sebagian air, sehingga menghasilkan konsentrat gula.
Proses pembuatan Air Aren
Selanjutnya, konsentrat ini dapat difermentasi untuk menghasilkan minuman alkohol, seperti tuak, atau diproses lebih lanjut menjadi gula. Selama proses ini, penting untuk memperhatikan sanitasi dan kontrol kualitas untuk memastikan hasil yang aman dan berkualitas.
Proses penyaringan Air Aren