Masih sering kita lihat film atau sinetron di Indonesia masih saja bergerak dilingkaran percintaan, film horor yang didominasi adegan tak senonoh, Film -film baik malahan kurang diminati. Lain hal dengan film India yang sarat akan makna di dalamnya. Dalam film "Taare Zameen Par" misalnya, tahun 2008 film ini mulai muncul, bercerita tentang anak yang memiliki keterbatasan disleksia, tetapi ditangan dingin seorang guru bernama Ram Shankar Nikumbh anak yang punya keterbatasan ini mampu memenangkan lomba melukis dan keluar sebagai yang terbaik.Â
Ataupun baru-baru ini kita menonton "DANGAL" Â mengisahkan seorang pegulat yang menginginkan kelahiran pria sebagai anak yang akan meneruskan karir gulatnya, tapi takdir berkata lain, Â sang ayah malah dikaruniai dua orang putri. Demi memuluskan ambisi , sang ayah akhirnya berfikiran tidak normal dan mengambil keputusan untuk menerjunkan kedua putrinya jadi pegulat, dengan tangan dingin ayahnya kedua putrinya menjadi atlet nasional gulat dengan berbagai prestasi. Dari dua film tadi saja, kita sudah bisa merasakan bahwa film yang dibuat benar- benar memperhatin unsur "pesan apa yang akan disampaikan kepada penonton" , sehingga penikmat film benar- benar merasa puas.
4. Adil
Kenapa kata adil dipilih? Karena dalam setiap film yang diproduksi, film India rata dalam menentukan segmen, budaya dan  pendidikan, kriminal, pemerintahan, sosial, cinta, pemecahan kasus,Â
Itulah ulasan singkat dalam menikmati film dengan berbagai genre, semua film yang disajikan ada unsur kebaikan yang bisa diambil, dan ada unsur yang seharusny dibuang jauh-jauh dari kehidupan nyata kita. Tidak semua tontonan bisa dijadikan tuntunan, pandailah memilah pesan dari film yang ditonton, cerdaslah dalam mengurai hikmah di balik kejadian yang ada pad film.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H