Mohon tunggu...
Arif Rohman
Arif Rohman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Ayah dari 3 orang anak, pekerja sosial & komersial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

(Awal) Perubahan Strategi Menanggulangi Terorisme di Indonesia

12 Desember 2013   05:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:02 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mendapatkan berita yang berimbang dan valid silakan menuju ke :

http://gemaislam.com/rubrik/aktualita/1710-ketika-syaikh-ali-hasan-al-halabi-memenuhi-undangan-resmi-pemerintah-indonesia

Sebenarnya, usaha penanggulangan terorisme memang harus dimulai dari dialog hati ke hati, "kekerasan" hanya dipakai setelah jalan tersebut menemui jalan buntu. Hal ini telah dicontohkan oleh seorang sahabat Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam - yaitu Abdullah bin Abbas - radhiyallahu 'anhu - yang memohon kepada Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu - agar diijinkan menemui orang-orang berpaham Khawarij (mengkafirkan Khalifah Ali dan lainnya). Beliaupun mengijinkan Ibnu Abbas dan terjadilah dialog panjang, di antaranya:

Ketika kaum Haruriyah (Khawarij) keluar dan berkumpul di suatu tempat, jumlah mereka sekitar enam ribu. Aku mendatangi Ali seraya berkata, “Wahai Amirul Mukminin, akhirkanlah shalat zuhur, barangkali aku dapat berbicara dengan mereka.” Ali berkata, “Aku mengkhawatirkan keselamatanmu.” Aku berkata, “Tidak perlu khawatir.” Aku pun pergi menemui mereka dan aku memakai pakaian Yaman yang paling bagus kemudian aku mengucapkan salam kepada mereka....

(baca selengkapnya di http://cintasunnah.com/mengenal-sekte-sesat-khawarij/)

Dari hasil dialog tersebut berhasil kembali 2000 (dua ribu) orang dari mereka, sisanya terbunuh di atas kesesatan.

Kita berharap ketiga ulama tersebut dengan taufiq dari Allah mampu me"wakili" Ibnu Abbas dalam menuntun kembali "saudara-saudara" kita tersebut. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun