Indonesia termasuk daerah yang rawan bencana. Negara kita berdiri tegak di atas tiga lempeng bumi yang tiap tahunnya bergerak, ini artinya Indonesia rawan gempa. belum lagi Gunung berapi aktif yang masih banyak di Indonesia.
Tentu masih segar di telinga kita, bagaimana adik-adik kita di SMP 3 Banyubiru, Semarang mengikuti UN dengan kondisi masih dibawah ancaman longsor susulan. Walaupun mereka mgnikuti ujian setelah lokasi di relokasi ke SDN Wirogomo 2, namun apakah ini menjadikan mereka sudah aman 100%?
Memulai sekolah yang aman adalah kebutuhan kita semua, jadi jelas ini juga tanggung jawab bersama. Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah via Kemendikbud. Karena memang kita semua harus sudah memulai memiliki kesadaran, bagaimanakah memiliki sekolah aman?
Memiliki sekolah aman dimulai dari kesadaran bahwa bencana yang terjadi bukan hanya takdir lalu kita hanya bisa pasrah menerimanya, tetapi bagaimana kita bisa mengelola bencana itu sendiri sehingga kita bisa menghindari korban dalam jumlah besar di ruang lingkup sekolah.
Kita memiliki PR yang besar dalam memulai "Sekolah Aman" ini. karena di Indonesia, masyarakat masih belum memiliki kesadaran yang cukup mengenai bencana. Atau mungkin sudah paham bahwa mereka berada di lingkungan yang rawan bencana namun cenderung menganggap remeh terhadap bencana itu sendiri.
"Ah, selama ini kita aman-aman saja kok" ucapan inilah yang biasa kita dapatkan saat disodorkan wacana "Sekolah Aman"
Lalu benarkah kita sudah aman?
seharusnya memang sejak saat pemilihan lokasi pendirian sekolah, sudah ada perhitungan dimana lokasi tersebut cenderung aman dan jauh dari kemungkinan bencana terjadi. Ini tentu dapat dilihat dengan "mudah" jika memperhitungkan tentang bencana alam. Tetapi bencana tentu saja bukan hanya bencana alam. Ada kebakaran, atau salah perhitungan konstruksi bangunan, dan beberapa kemungkinan bencana lain yang disebabkan oleh (bisa jadi) kesalahan manusia.
jika melihat kondisi sekolah di Indonesia, tentu saja masih banyak yang mengkhawatirkan. Lalu bagaimana kita bisa mengelola resiko bencana ini sehingga sekolah di Indonesia menjadi sekolah aman, adalah dengan memulai kesadaran di dalam diri semua stakeholder sekolah bahwa dengan sadar bencana maka semua akan menjadi siap siaga terhadap bencana.
Yang paling mudah adalah dengan sadar lingkungan sekolah, lalu memetakan bencana apa saja yang mungkin terjadi di sekolah tersebut, lalu membuat denah sekolah untuk mengurangi resiko bencana tersebut. Denah ini dimaksudkan untuk mengetahui titik mana yang paling aman untuk evakuasi sementara jika terjadi bencana.
selanjutnya, pengetahuan tentang proses evakuasi, P3K, menjadi langkah penting yang harus dipersiapkan.